Tantangan Wulan, Kepala Tim Pengeboran Minyak Chevron

Wulan Sary, Kepala Tim Pengeboran Perminyakan Chevron
Sumber :
  • VIVA/Bimo Aria

VIVA – Saat mendengar jabatan kepala tim pengeboran perminyakan, dalam benak banyak orang, posisi ini lebih sering diisi  laki-laki. Bagaimana tidak, dunia perminyakan kerap kali identik dengan laki-laki dan juga maskulinitas. 

Tapi siapa sangka, jika di Chevron, salah satu posisi tersebut diisi oleh seorang perempuan, istri sekaligus seorang ibu bernama Wulan Sary. Tidak tanggung-tanggung, bahkan dia mengepalai sebuah tim yang juga mayoritas diisi oleh laki-laki yang notabene lebih tua dan berpengalaman darinya

Lantas bagaimana dia mengelola semua itu?

"Tentunya selalu menjalin komunikasi menjadi salah satu kunci untuk kesuksesan tim. Saya juga harus memahami karakter setiap bawahan saya dan menyesuaikan tugas yang dibebankan kepada setiap orang. Ada kalanya bersikap tegas, ada kalanya mendengar, memahami, dan ada kalanya memberikan masukan," kata Wulan saat dihubungi VIVA

Kerap identik dengan wanita kuat, lulusan Institut Teknologi Bandung ini mengaku malah senang. Dia pun tak sendirian, menurutnya, kini makin banyak perempuan yang bekerja di bidang tersebut. Makin beragam karakter para perempuan ini, dia juga bangga.

Wulan sendiri merasa beruntung, bekerja di salah satu perusahaan perminyakan terbesar di dunia ini. Hal tersebut karena kesetaraan gender dan keragaman sangat dijunjung tinggi di Chevron. 

"Mungkin tantangannya lebih ke menjaga keseimbangan antara bekerja, olahraga, istirahat, dan waktu untuk keluarga, terutama pada saat baru saja memiliki bayi kecil," ungkap perempuan yang juga penerima Outstanding Global D&C Woman Awards, dalam Women Drilling and Completion (D&C) Conference di Houston, Texas 2014 lalu. 

Dukungan suami

Dukungan suami yang begitu mengerti akan tugas dan pekerjaan ini menjadi sokongan semangat yang sangat membantunya. Bahkan, dalam hal pembagian tugas domestik dalam rumah, Wulan mengaku bahwa sang suami lebih telaten ketimbang dirinya. 

"Suami sangat mengerti akan pekerjaan saya sehingga pembagian peran kami sangat flexibel. Bahkan, sebenarnya suami saya lebih telaten dalam merapikan rumah dan mengurus anak-anak, sehingga saya sangat tenang saat harus melakukan perjalanan bisnis," tutur Wulan.

"Saya sangat beruntung mendapatkan suami yang berpandangan modern dan menjunjung kesetaraan gender," katanya menambahkan.

Menurut Wulan, kini perempuan tidak perlu ragu, apalagi takut untik terjun ke dunia perminyakan. Menurutnya, dunia perminyakan saat ini sangat ramah terhadap perempuan. 

"Di zaman modern dan super cepat ini, jangan biarkan stereotype menjadi dasar pengambilan keputusan. Lakukan apa yang kita cintai. Jika tidak mungkin, cintailah apa yang kita lakukan," katanya lagi. (ren)