Lima Sisi Gelap Walt Disney
- Ranker
VIVA – Lahir di Chicago pada tahun 1901, Walt Disney tumbuh sebagai sosok yang suka menggambar, terutama kartun. Setelah berjuang di industri animasi, dia akhirnya mencapai keberhasilan dengan animasi pertamanya, Snow White and the Seven Dwarfs atau Putri Salju dan Tujuh Kurcaci pada tahun 1937.
Setelah itu, hadir film klasik dan film live action serta taman hiburan di seluruh dunia. 'Ayah' dari Mickey Mouse dan inspirasi di balik taman hiburan yang paling membahagiakan di muka bumi ini dicintai oleh banyak orang karena film animasi yang diproduksi studionya.
Tetapi ternyata ada beberapa fakta kelam tentang Walt Disney yang membuktikan bahwa pria itu mungkin tidak seperti yang terlihat selama ini. Berikut ini rangkumannya seperti dilansir dari Ranker.
1. Dituduh Berkontribusi atas Kematian Ibunya
Walt Disney membelikan rumah untuk orangtuanya begitu dia sukses. Namun suatu waktu tungku di rumah itu tidak berfungsi dengan baik, dan dia meminta beberapa karyawan studio Disney untuk memperbaikinya.
Sayangnya, mereka tidak sepenuhnya tahu apa yang dilakukan, sehingga menyebabkan tungku bocor dan gasnya memenuhi ruangan rumah. Keesokan paginya, asisten rumah tangga menemukan orangtua Disney pingsan karena emisi beracun dan membawa mereka keluar rumah. Ayahnya berhasil selamat, tetapi ibunya meninggal karena menghirup terlalu banyak gas.
2. Dituduh Rasis dan Antisemit
Rumor tentang Walt Disney adalah seorang rasis sebagian besar berasal dari stereotip rasial yang terlihat di beberapa filmnya sejak tahun 1940an, seperti seorang pelayan berkulit hitam dalam film Fantasia di tahun 1940, seorang pembunuhan gagak di Dumbo tahun 1941, Song of the South pada tahun 1946 yang menceritakan banyak orang kulit hitam bekerja dengan orang kulit putih dan serigala di Three Three Pigs tahun 1932, yang meniru tukang judi Yahudi dalam satu adegan.
Perilaku Disney dapat dilihat sebagai gejala dari waktu di mana dia tinggal. Tetapi harus disebutkan bahwa dia mengaitkan dirinya dengan kelompok antisemit yang dikenal sebagai the Motion Picture Alliance yang merilis Song of the South tanpa persetujuan NAACP, dan mengundang simpatisan Nazi, Leni Riefenstahl untuk tur ke studionya.
3. Mengalami Tekanan Mental pada 1930an
Walt Disney berada di bawah banyak tekanan pada awal 1930an. Ketika popularitas Mickey Mouse berkembang, diikuti dengan frustrasi terhadap hubungan dengan istrinya karena mereka tengah berjuang untuk memiliki anak. Pada tahun 1931, setelah istrinya mengalami keguguran beberapa kali, Walt mengalami gangguan saraf.
"Saya kira saya bekerja terlalu keras dan terlalu khawatir. Saya berharap lebih kepada seniman yang bisa mereka berikan untuk saya dan saya berpikir uang, uang dan uang. Biaya akan naik terus, gambar baru butuh biaya lebih banyak, sehingga membuat saya frustasi," katanya.
4. Tanda Tangan Walt Disney Bukan Tulisan Tangannya
Tanda tangan Walt Disney yang keriting dan sering ditemukan pada segala sesuatu mulai dari kaus hingga cangkir kopi adalah versi khas dari tanda tangannya. Tanda tangan nyata Disney sedikit berubah sepanjang hidupnya, seperti halnya dengan banyak orang, tetapi tidak terlihat seperti versi perusahaan.
Bahkan, banyak item kolektor yang dianggap ditandatangani oleh Disney sebenarnya ditandatangani oleh stafnya. Tanda tangan yang telah begitu mudah dikenali pertama kali digunakan pada tahun 1980an, bertahun-tahun setelah kematiannya.
5. Wanita Tak Diizinkan Bekerja sebagai Animator
Walt Disney punya pendapat yang sangat keras tentang peran wanita dalam studionya. Sekitar tahun 1930an hingga 1940an, wanita hanya dipekerjakan sebagai pelukis dan memberi warna, tidak mengizinkan sebagai animator. Selama pembuatan animasi Putri Salju dan Tujuh Kurcaci, beberapa karyawan wanita bekerja lebih dari 80 jam dalam sepekan, namun mereka bukan pekerja kreatif. Baru pada akhir tahun 1940an, Mary Blair berhasil menjadi wanita pertama yang diakui untuk konsep seninya oleh Walt Disney.