Mengubah Lapangan Jadi Kebun Sayur di Tengah Kota

Menanam makanan di kota
Sumber :
  • abc

Apakah Anda pernah berangan-angan meninggalkan kota dan membeli tanah pertanian di desa?

Anda tidak harus meninggalkan kota untuk merasakan kehidupan pertanian seperti yang dilakukan beberapa warga di Sydney (Australia).

Sebagai petani kota Michael Zagoridis menemukan menanam makanan segar di kota bisa dilakukan.

Terlebih lagi, ia percaya ini bisa membantu meringankan tekanan perluasan perkotaan terhadap tanah pertanian tradisional.

"Perluasan perkotaan menekan orang jauh dan semakin jauh dari kota, ini artinya banyak tanah pertanian utama akan terambil juga," kata ia.

"Anda bisa tinggal di kota dan masih dapat... menanam makanan dimana banyak orang masih banyak tinggal."

Photo: Perlu waktu bagi tanah di bekas lapangan bowling untuk dibuat cocok menanam makanan. (Supplied: Emma Bowen)

 

Beberapa tahun lalu Zagoridis bersama-sama mendirikan Pocket City Farms — lembaga nirlaba dengan lahan andalannya adalah bekas lapangan bowling yang diubah hanya sepelemparan batu dari distrik pusat bisnis Sydney.

Itu dibuka tahun 2016 dan di dalamnya termasuk semuanya dari buah-buahan dan sayur-sayuran, ayam, program pupuk kompos dan sebuah "hutan makanan" di jalan depannya dimana orang bisa memetik apa saja yang tumbuh.

Relawan juga bisa menukar tenaga mereka dengan edukasi atau tips tentang bagaimana membuat kebun urban mereka.

Zagoridis termotivasi dengan apa yang ia percaya sebagai hubungan yang tidak sehat antara penghuni kota dengan makanan.

"Kita tinggal di kota dan sangat tidak punya ketersambungan dengan darimana makanan kita berasal," kata ia.

"Ada keterputusan yang nyata karena makanan tersedia di pasar swalayan.

"Kita diberikan ilusi salah kalau musim tomat sepanjang tahun, sementara faktanya mungkin banyak didatangkan dari Australia Utara atau dari pertanian rumah kaca."

"Saya pikir edukasi lebih mengenai itu sangat penting dijalankan."

Photo: Relawan adalah bagian penting dari operasional Pocket City Farm. (Supplied: Emma Bowen)

 

Pelajaran dari luar negeri

Robyn Alders dari Sekolah Kehidupan dan Ilmu Lingkungan Universitas Sydney mengatakan beberapa dekade terakhir kita telah menukar masalah lingkungan dengan hal lain.

"Petani dan peneliti agrikultur merespons setelah Perang Dunia II dan kini kita memproduksi makanan lebih dari sebelumnya," kata Alders kepada Radio National ABC.

"Tapi tekanannya adalah tentang jumlah, kini kita menyadari kita punya masalah berkenaan dengan kualitas.

"Kecenderungannya sangat mengkhawatirkan."

Profesor Alders yang mengelola sebuah kebun di Southern Tablelands, NSW mengatakan penelitian menunjukkan orang Australia masih kurang cukup makan buah dan sayuran.

Dan ketika menjegal efek dari perluasan kota, dia ingin Australia bisa belajar dari apa yang dilakukan Provinsi British Columbia, Kanada pada tahun 1970an.

Dalam merespons perluasan kota, pemerintah Kanada membuat undang-unda yang menyatakan bagian besar dari wilayahnya dijaga tetap menjadi lahan pertanian.

Anggota peneliti pada Kemanan Pangan dan Lingkungan Kanada Lenore Newman — yang mengunjungi Australia untuk membicarakan undang-undang itu belum lama ini — mengatakan hasilnya sangat beragam sesuai jenis lahan pertanian.

"Ini berjalan bagus dan mengembangkan beragam jenis pertanian yang menguntungkan tapi ada tekanan terus menerus tentu saja," katanya.

"Hal bagus dari mengetahui lahan pertanian tetap ada, tidak akan mengalami pengembangan, adalah petani berinvestasi di tanaman yang lebih tua.

"Dan mereka juga mendiversifikasi dan membuka pasar petani dan toko pertanian dan mengembangkan hubungan ke luar negeri."

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini