Alasan Kenapa Ungu Jadi Warna Hari Perempuan Internasional
- Reuters/Kim Hong-Ji
VIVA – Dalam beberapa tahun terakhir, warna dijadikan simbol untuk menyuarakan sikap atau pendapat. Seperti halnya warna putih yang dijadikan simbol penghormatan dalam Pemilihan Umum di Amerika Serikat pada 2016 dan warna hitam yang dipakai untuk menyuarakan perlawanan terhadap pelecehan seksual di industri perfilman AS.
Sementara warna ungu menjadi warna yang dikenakan pada peringatan Hari Perempuan Internasional, yang dirayakan setiap tanggal 8 Maret. Dikutip dari Fortune, ungu menjadi warna adalah warna resmi Hari Perempuan Internasional, yang didirikan lebih dari satu abad lalu setelah 15 ribu perempuan berkumpul di New York City untuk menuntut hak suara dan kondisi kerja yang lebih baik.
Warna ungu ini juga dimaksudkan untuk merayakan prestasi perempuan di bidang politik, sosial, ekonomi dan menyerukan kesetaraan gender. Situs resmi International Women's Day, IWD.com menjelaskan mengapa ungu menjadi pilihan untuk Hari Perempuan Internasional.
"Secara internasional, ungu adalah warna untuk melambangkan wanita. Secara historis, kombinasi ungu, hijau dan putih juga melambangkan kesetaraan gender yang berasal dari Women's Social and Political Union di Inggris pada tahun 1908. Ungu melambangkan keadilan dan martabat. Sementara hijau melambangkan harapan dan putih melambangkan kesucian, tetapi tidak lagi digunakan karena 'kemurnian' menjadi konsep yang kontroversial," tulis IWD.com.
Pada satu setengah tahun terakhir, wanita mengandalkan warna pakaian sebagai simbol protes. Ini dimulai dengan perempuan mengenakan putih pada Hari Pemilu 2016 untuk memberi penghormatan, di mana Hillary Clinton menjadi calon presiden perempuan pertama dari partai politik besar.
Baca juga:
10 Wanita Terkaya di Dunia, Nomor 5 Usianya Baru 36 Tahun
Perempuan juga memakai busana hitam dalam beberapa bulan terakhir sebagai cara mendukung gerakan #MeToo dan perlawanan terhadap pelecehan seksual. Sejumlah aktris Hollywood mengenakan busana serba hitam dalam Emmy Awards pada awal Januari lalu sebagai protes terhadap pelecehan seksual yang terjadi di industri perfilman.