Cara Mudah Raih Bahagia, Tanpa Harus Bergelimang Harta

Ilustrasi mendengarkan musik.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Banyak yang mengatakan bahwa harta yang banyak bisa mendorong rasa bahagia. Padahal, tak mesti memiliki uang yang banyak atau harta berlimpah, kebahagiaan tetap bisa diraih dengan cara sederhana.

Menurut psikolog, ada beberapa cara sederhana yang sebenarnya bisa membuat Anda bahagia meski sedang berada di perjalanan atau sendirian di rumah. Berikut ini lima cara mudah meraih kebahagiaan, seperti dikutip dari laman Reader's Digest.

1. Mendengarkan musik melankolis

Yup, mendengarkan alunan musik melankolis seperti lagu Adele, ternyata bisa menimbulkan perasaan bahagia. Menurut sebuah studi, insturmen bernada depresi namun juga sedikit menyenangkan, dapat meningkatkan perasaan damai dan menjadi terapi dan proses menenangkan diri.

2. Berbicara dengan orang asing

Jangan segan untuk berbicara dengan orang di samping tempat duduk, entah itu di bus atau kereta, bahkan saat sedang mengantre di kasir supermarket. Berdasarkan studi Journal of Experimental Psychology, mengobrol dengan orang asing, dapat membuat hari menjadi lebih produktif karena dapat melihat aspek positif dari proses berbincang dengan orang lain. Selain itu, Anda juga dapat mengendalikan situasi seperti ketakutan berbicara dengan orang asing, yang bisa membuat bahagia.

3. Menelepon orangtua

Peneliti menemukan, mendengar suara orangtua dapat meringankan stres yang berarti dapat memicu rasa bahagia. Sekadar menelepon orangtua bisa membuat otak memproduksi hormon oksitosin yang memberi perasaan bahagia.

4. Bangun lebih awal

Dengan bangun lebih awal sekitar 15 sampai 30 menit di pagi hari, membuat rutinitas Anda berjalan lebih lancar. Menurut Psychology Today, hal yang dilakukan tanpa terburu-buru dapat memicu perasaan puas serta mencegah timbulnya depresi.

5. Berhenti mencari kebahagiaan

Cara terbaik untuk menemukan kebahagiaan, ironisnya adalah berhenti mencarinya. Sebaliknya, fokus mencari makna melalui persahabatan baru, dan melakukan hal yang disukai maka kebahagiaan akan datang.

"Semakin kita menjadi terobsesi dengan perasaan melalui cara tertentu, semakin kita memberikan tekanan pada diri sendiri dan juga mengatur diri mencapai ekspektasi terlalu tinggi," kata Jennifer R. Wolkin, PhD, seorang neuropsikolog. (ren)