Kebiasaan Makan Aneh 5 Pemimpin Dunia Bikin Geleng Kepala
- Reuters/Joe Marquette/FILE SV
VIVA – Ada beberapa orang yang suka pilih-pilih makanan atau tak menghabiskan makanan. Namun itu hanya sebagian kecil dari kebiasaan aneh saat makan.
Beberapa orang termasuk sosok dunia ternyata memiliki kebiasaan makan yang jauh lebih aneh dan bisa bikin geleng-geleng kepala. Berikut ini kebiasaan makan aneh pemimpin dunia, seperti dilansir dari Telegraph.
Ronald Reagan
Presiden Amerika ke-40 ini suka makan kacang jeli setiap hari sejak usia 15 tahun. Dia menyimpan stok kacang jeli di Oval Office dan Air Force One. Bahkan, merek kacang Jelly Belly menjadi hidangan saat merayakan inaugurasinya pada tahun 1981 di Gedung Putih. Obsesi Reagan pada kacang ini terjadi pada 1983, saat dia mengirimkan segelas kacang jeli ke angkasa bersama dengan astronot dalam misi Challenger.
Lyndon Johnson
Presiden AS ke-36 ini meminta diletakkan sebuah tombol di atas mejanya di Oval Office untuk memesan minuman favoritnya. Ada dua tombol, satu untuk kopi dan lainnya untuk Fresca, sejenis minuman ringan bersoda dari Meksiko.
Nicolae Ceausescu
Saat menjadi Presiden Rumania, dia memiliki seorang ahli kimia yang selalu mengikutinya untuk menguji setiap makanan. Jika tidak lolos uji, dia akan membuang makan ke lantai dan menendangnya. Sementara saat di rumah, setiap makanan akan dikirim ke kamarnya dengan menggunakan troli tertutup, yang dikunci dengan kombinasi angka yang berubah setiap hari.
Adolf Hitler
Mantan pemimpin Jerman ini adalah seorang vegetarian. Pemimpin Nazi tersebut berpikir bahwa diet bebas daging akan menghindarkan diri dari penyakit sembelit. Selama Perang Dunia II, ia memiliki 15 food tester untuk mengetahui bahwa makanan yang akan dikonsumsinya aman.
Kim Jong Il
Mantan pemimpin Korea Utara ini mengirim koki pribadinya ke luar rumah untuk mencari makanan lezat dan terbaik di dunia, dari kaviar Iran sampai mangga Thailand. Selain itu, ikan hidup yang paling segar untuk membuat sashimi langsung di mejanya. Tapi yang paling aneh adalah mempekerjakan sekelompok wanita untuk memeriksa setiap butir nasi demi memastikan ukuran, bentuk dan warna yang identik sebelum dihidangkan ke piringnya.