Kisah Pria Tua yang Rela 'Berikan' Rumahnya untuk Kucing

Chris Arsenault dan kucing-kucingnya
Sumber :
  • SWSN.com

VIVA – Chris Arsenault rela hidup dengan 300 kucing di rumahnya. Pria berusia 58 tahun ini bahkan memberikan kehidupan mewah dan layak, lengkap dengan hammock atau tempat tidur gantung dan tempat bertengger hingga tempat santai dan ayam panggang sebagai makan malam.  

Alasannya memilih hidup dengan banyak kucing dilatarbelakangi kisahnya yang sangat mengharukan. Chris memutuskan menampung banyak kucing di rumahnya untuk mengatasi kesedihan setelah kehilangan anaknya, yang meninggal pada usia 24 tahun akibat kecelakaan sepeda motor di Cross Island Parkway.

Beberapa bulan setelah kematian putranya, Chris menemukan sekelompok anak kucing yang sakit di sisi jalur kereta api saat dia bekerja sebagai kondektur kereta api. Saat itu, ada 30 anak kucing dalam kondisi memprihatinkan.

"Saya tahu jika saya meninggalkan mereka di sana, mereka akan mati sehingga saya membawa mereka pulang ke rumah," katanya, seperti dilansir dari Metro, Selasa 6 Februari 2018.

Setelah memberikan susu dan merawat kucing yang sakit, mereka kembali sehat dan Chris menyadari bahwa dia harus melakukan hal lain. Dia menghubungi badan amal dan tempat penampungan lokal untuk mendapatkan lebih banyak kucing yang membutuhkan bantuan. Dia pun mengadopsi semakin banyak kucing hingga sampai berjumlah 300 ekor.

Chris akhirnya memberikan dan mengubah rumahnya untuk menjadi surga bagi kucing-kucingnya. Dia menambahkan tempat tidur gantung bagi kucing untuk berjemur, tempat bertengger yang bisa menghangatkan tubuh dan membuat ruang di sekitar rumah dan kebun untuk berkeliaran kucing.

Rajin Bangun Pagi

Sementara untuk tidur dan makan serta keperluan pribadi, dia menyisakan ruangan dengan luas hanya 3,66 meter. Chris sekarang bangun setiap pukul 07.00 untuk mengurus kucing-kucingnya, mengisi mangkuk air, membersihkan dan mengepel lantai, dan membuat ayam panggang untuk makan malam teman-teman berbulunya.

Dia juga menjaga kesehatan peliharaannya, memberikan obat khusus dan memastikan mereka tidak pernah sakit. Jika sakit, dia akan mengirimnya berobat ke dokter hewan. Dia juga melakukan sterilisasi untuk semua kucingnya.

Pada tahun 2016, dia membutuhkan biaya Rp1,4 miliar, termasuk untuk makanan dan utilisasi sebesar Rp1,09 miliar serta obat-obatan dan perawatan senilai Rp285 juta. "Tahun lalu saya menghabiskan Rp298,6 juta untuk dokter hewan. Kucing-kucing saya juga disterilisasi," ujarnya.

Meski dia sangat repot, namun Chris mengaku senang mendedikasikan hidupnya untuk merawat kucing yang membutuhkan. Selain merawat dan 'memberikan', merancang dan membangun rumahnya untuk membuat ratusan kucingnya nyaman, keamanan dan kebersihan juga menjadi prioritasnya.

"Sebagian besar kucing tersebut dibuang ketika mereka datang ke tempat penampungan, sehingga hal yang sangat tepat bisa memberi mereka rumah dan tempat yang aman," tuturnya. (ren)