5 Hal Ini Dimiliki Orang Bahagia, Andakah Salah Satunya?
- Istimewa/wallpapersinhq
VIVA – Ada orang yang hidupnya cenderung tak bahagia, lantas bertanya-tanya bagaimana cara untuk melewati sisa hidup dengan bahagia. Para mentor kebanyakan mengatakan, “Lakukan apa yang Anda cintai.”
Namun, belakangan ini pakar terkemuka mengadakan penelitian tentang apa yang dimiliki oleh orang-orang yang bahagia. Dalam paparan yang dimuat di laman Oprah.com, untuk berbahagia, Anda pun perlu mencoba menjadi salah satu dari mereka dengan melakukan beberapa hal ini:
1. Unggul berdasarkan bakat alami dan potensi unik
Periset sekarang percaya bahwa kesehatan eudaimonic sangat penting. Eudaimonic berasal dari bahasa Yunani, eu (baik) dan daimon (roh atau dewa), yang berarti berjuang menuju keunggulan berdasarkan bakat dan potensi unik seseorang. Aristoteles menganggapnya sebagai tujuan paling mulia dalam hidup.
Pada masanya, orang-orang Yunani, percaya bahwa setiap anak diberkati saat lahir dengan seekor daimon pribadi yang mewujudkan ekspresi tertinggi dari sifatnya.
"Kekayaan Eudaimonic jauh lebih kuat dan memuaskan daripada kebahagiaan hedonis, dan melibatkan bagian otak yang berbeda," kata Richard J. Davidson, PhD, dari University of Wisconsin-Madison. "Emosi positif yang menyertai pemikiran yang diarahkan pada tujuan yang berarti, adalah salah satu komponen kesejahteraan yang paling abadi."
2. Merancang hidup dengan suka cita
Ini mungkin tampak jelas, tapi, "Orang tidak meluangkan cukup waktu untuk memikirkan dengan serius bagaimana mereka menghabiskan hidup mereka dan seberapa besar yang mereka nikmati," kata David Schkade, PhD, seorang psikolog dan profesor manajemen di University of California.
Dalam sebuah studi baru-baru ini, Schkade dan rekannya meminta lebih dari 900 wanita pekerja untuk menuliskan semua hal yang telah mereka lakukan sehari sebelumnya. Setelah itu, mereka meninjau ulang buku harian mereka dan mengevaluasi bagaimana perasaan mereka pada setiap kalimatnya.
Ketika para wanita melihat berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk kegiatan yang tidak mereka sukai, "Beberapa orang menitikkan air mata," kata Schkade. "Mereka tidak menyadari kebahagiaan mereka adalah sesuatu yang bisa mereka rancang dan kendalikan."
Menganalisis kehidupan seseorang tidaklah mudah dan mungkin memerlukan pertanggungjawaban asumsi. Sebuah karir yang sangat sukses sekali pun, pada kenyataannya, berubah menjadi tidak memuaskan, jika tak dilakukan dengan suka cita.
3. Tidak berandai-andai
Berandai-andai itu misalnya: “Kalau saja aku mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, bertemu pria idaman, kehilangan berat badan, hidup akan sempurna.” Tapi sayangnya, orang yang hatinya lapang dan berbahagia, tidak memiliki pemikiran seperti ini.
Komponen yang berhubungan dengan hedonisme tidak memiliki efek kesenangan yang sama sepanjang waktu. Misalnya, ketika baru saja membeli rumah, Anda merasa sangat senang. Tapi setahun kemudian, belum tentu kesenangan dengan nuansa sama itu masih bertahan.
Orang yang bahagia, bijak dalam hal itu, mereka menjaga hidup penuh kebaruan. Bahkan meski dengan cara sederhana, misalnya mencoba aktivitas baru, seperti menyelam, yoga, atau bersenam bersama pasangan.
4. Mendahulukan teman baik
Tidak mengherankan, jika hubungan sosial adalah salah satu penyumbang kebahagiaan yang paling penting. Dibandingkan ngobrol muluk-muluk dengan kenalan baru, Anda mendapatkan lebih banyak kegembiraan dari menghabiskan waktu lebih lama bersama seorang teman dekat.
Itu menurut penelitian Meliksah Demir, PhD, asisten profesor psikologi di Northern Arizona University. Manfaat teman baik tidak harus berasal dari diskusi berat. Salah satu kesenangan persahabatan yang paling penting, adalah persahabatan sederhana, hanya nongkrong, jalan-jalan di mal atau pergi ke bioskop bersama dan makan popcorn dalam kegelapan.
5. Ringan membantu orang lain
Ada penelitian yang jelas yang menunjukkan bahwa orang bahagia cenderung lebih terbuka untuk membantu orang lain. Mereka juga memperlakukan pasangan dan orang tua dengan lebih baik." (asp)