Kelebihan dan Kekurangan Membeli Rumah Seken
- istimewa
VIVA Lifestyle – Membeli rumah merupakan keputusan yang menyulitkan bagi sebagian orang. Terlebih ketika berbicara mengenai kelebihan dan kekurangan membeli rumah seken.
Rumah seken memang dikenal memiliki beberapa keunggulan, salah satunya berada di kawasan yang sudah ramai dan mudah diakses menggunakan angkutan umum atau kendaraan pribadi.
Meski memiliki keunggulan, rumah seken tentu tidak terlepas dari kekurangan yang mungkin tidak kamu ketahui sebelumnya. Untuk membantu kamu membuat keputusan yang tepat, Berikut adalah kelebihan dan kekurangan rumah seken yang perlu kamu ketahui:
Kelebihan
Dekat dengan tempat-tempat umum
Senior Agent Account Manager Pinhome Berly Angkoso mengatakan, Rumah secondary cenderung berada di kawasan yang sudah ramai sehingga fasilitas umum di sekitar rumah juga lebih mudah dijangkau seperti sekolah, pasar, dan rumah sakit.
Harga yang lebih murah
Berly mengatakan, biasanya pemilik pertama menjual rumah mereka karena ingin pindah ke rumah lain. Harga jual cenderung jauh di bawah harga pasaran akibat faktor kebutuhan yang mendesak atau pemilik sebelumnya membeli properti tersebut dengan harga yang sangat terjangkau.
"Kemudian penjual rumah secondary kurang mengetahui nilai jual rumah di pasaran sehingga mereka hanya menaikkan sedikit dari harga beli awal,” tutur Berly, dikutip dari Antara, Senin 29 Agustus 2022
Kekurangan
Membutuhkan biaya tambahan untuk renovasi
Di sisi lain, rumah seken juga memiliki kekurangan, salah satunya membutuhkan biaya renovasi karena ada beberapa hal yang perlu dibenahi sebelum ditempati. Hal ini berbeda dengan rumah baru, yang umumnya tidak diperlukan renovasi karena usia bangunan yang masih kuat.
Dokumen yang belum lengkap
Menurut Berly, biasanya rumah seken memiliki beberapa dokumen yang belum terlengkapi. Salah satunya, sertifikat rumah dan izin mendirikan bangunan (IMB) yang berbeda dengan fisik rumahnya.
Untuk itu, lanjut dia, pembeli harus memeriksa terlebih dahulu kelengkapan dokumen rumah yang ingin dibeli, sebelum memutuskan untuk membayarnya.
Jika menggunakan KPR memerlukan DP yang lumayan besar
kekurangan lain properti sekunder yakni jika pembeli memutuskan untuk membayar melalui KPR, down payment (DP) yang dibutuhkan cukup besar nominalnya, biasanya 20 persen.
Ini karena bank hanya akan memberikan plafon pinjaman di kisaran 50-80 persen dari harga properti tergantung dari kondisi unit propertinya.
“Calon buyer harus menyiapkan sekitar 20 persen dari harga rumah secondary dan DP tersebut tidak bisa dicicil,” pungkasnya