Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan, Karpet Plastik atau Bulu?
- Istimewa
VIVA – Karpet merupakan pelapis lantai yang cukup digemari, khususnya bagi aplikasi di ruang keluarga atau ruang bermain anak. Hal ini mengingat bentuk dan warnanya yang bervariasi, serta pemasangannya mudah. Padahal, karpet memiliki beberapa kekurangan dan bisa berdampak pada kesehatan sang buah hati.
Benang-benang halus karpet mudah mengikat dan menimbun debu, yang dapat berakibat ke gangguan pernapasan. Selain itu, bila jarang dirawat, hewan dan serangga kecil juga dapat hidup di dalamnya. Lalu, bahan karpet seperti apa yang aman digunakan?
Menurut dr Dewi Friska, MKK, baik karpet plastik dan bulu boleh digunakan dengan catatan khusus.
"Bahaya plastik itu BPA. Pilih yang BPA free. Biasanya karpet plastik untuk karpet anak-anak. Kalau karpet bulu juga harus diperhatikan," ujarnya dalam acara Ayo Hidup Sehat di tvOne, Selasa, 2 April 2019.
Yang paling penting adalah karpet apa pun yang Anda miliki di rumah harus rutin dicuci dan dibersihkan. Karena karpet sangat berisiko menjadi sarang kuman dan bakteri. Apalagi jika tidak dibersihkan.
"Kan karpet digunakan untuk tempat duduk, makan di situ, makanannya bisa jatuh. Kadang karena ukurannya besar, jadi ada yang kurang sering dibersihkan. Padahal itu bisa menjadi sarang kuman, bakteri, kutu kecil atau tungau," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan, jika kuman dan bakteri itu terhirup, apalagi terhirup orang yang sensitif, maka bisa timbul reaksi dalam tubuhnya. Bahkan bisa menyebabkan infeksi dan asma.
Lalu, kapan karpet harus dicuci? Yang paling ideal menurut Dewi adalah sebulan sekali. Namun, ia menekankan, bukan cuma dicuci, karpet juga harus rutin dibersihkan.
"Seminggu sekali dibersihkan. Bisa di-vacuum cleaner seminggu sekali. Juga bisa dijemur di bawah sinar matahari karena tungau akan mati. Bisa dicuci atau dibersihkan dengan spons dan air hangat di bagian-bagian yang kotor saja," tuturnya. (rna)