Rumah Seharga Rp13 Miliar Ini Mewah, Tapi Bau
- Pixabay
VIVA – Bisa pindah ke sebuah hunian baru yang lebih besar dan nyaman bagi seluruh anggota keluarga adalah suatu kebanggaan tersendiri. Hal tersebut yang dirasakan oleh sebuah keluarga di Surrey saat pindah pertama kali ke hunian mewah mereka.
Seperti dilansir dari Daily Mail, Mark Buller (41) sangat gembira dapat memiliki hunian mewah yang dapat menampung istri dan kedua anaknya. Harga rumah sekitar Rp13 miliar lengkap dengan empat kamar tidur, carport, dan halaman yang sangat luas.
Namun sayangnya kebahagiaan keluarga tersebut tidak berlangsung lama. Hingga saat musim panas tiba, ia beserta keluarga menemukan aroma menyengat yang menyelimuti rumah barunya tersebut. Mark dan istrinya pun segera mencari tahu asal mula, dan penyebab dari aroma tidak sedap yang ada di rumahnya.
Setelah mencari ke seluruh penjuru rumah, ia menemukan 15 saluran pembuangan limbah kotoran manusia yang tersebar di seluruh rumahnya, 11 saluran tersebut bahkan berada pada halaman rumahnya yang luas. Dengan keadaan seperti itu, tentu saja menghancurkan kebahagiaan keluarga tersebut.
Akhirnya, Mark dan istrinya, Rihan meminta pertanggungjawaban dari Linden Homes Heathlands yang merupakan pengelola properti rumah mereka. Mereka menuntut keadilan karena ketidak jujuran pihak properti yang membangun rumah mereka di atas saluran pembuangan tanpa sepengetahuan mereka.
Namun sayang, mereka tidak menerima jawaban sesuai harapan yang mereka inginkan. Mark akhirnya membawa seluruh keluarganya untuk melakukan unjuk rasa dengan meletakkan poster besar di rumah mereka yang bertuliskan 'Do Not Buy From Liden Homes' dan menceritakan kepada khalayak luar mengenai penderitaan yang mereka rasakan.
‘Wangi’ menyengat tersebut membuat mimpi keluarga itu untuk tinggal nyaman buyar. Bahkan, mereka tidak bisa mengajak anak-anak bermain di halaman mereka yang luas. Kini, mereka harus tinggal dengan jendela yang tertutup, dan menghindari bermain di luar ruangan ketika musim panas datang. Karena saat itulah aroma tersebut semakin menyengat membuat keluarga tersebut memilih untuk berdiam diri di rumah.