Mengintip Desain Mewah Rumah Berhantu Raynham Hall

Raynham Hall, Norflok
Sumber :
  • hauntedrooms

VIVA – Semua orang memiliki kepercayaan masing-masing mengenai keberadaan makhluk halus. Bagi yang percaya akan keberadaan mereka, banyak yang meyakini bahwa makhluk tersebut bisa berada di mana saja, termasuk di dalam rumah.

Seperti dilansir Haunted Rooms, Rabu, 7 Februari 2018, ternyata ada sebuah rumah yang terkenal karena keberadaan hantu di dalamnya. Raynham Hall, yang terletak di Norflok, Inggris di bangun pertama kali pada tahun 1619 oleh Sir Roger Townsend. Penduduk sekitar pun percaya bahwa bangunan ini dibangun oleh seorang indigo.

Walaupun rumah ini sudah berusia ratusan tahun, namun interior dan desain bangunan yang dirancang oleh Willian Kent ini masih terlihat indah walaupun sudah tua. Di dalam rumah itu dilengkapi aula, cerobong asap dengan ukiran rumit,  pintu-pintu, dan lukisan mosaik yang menghiasi langit-langit rumah tersebut.

Hunian yang memiliki luas 7.000 hektare tersebut, selain memiliki keindahan eksterior dan interior, namun memiliki cerita mencekam di balik bangunannya.  Rumor menyebut, rumah tersebut dihuni oleh hantu bernama Brown Lady yang merupakan hantu yang paling populer di kawasan tersebut.

Brown Lady sendiri adalah Lady Dorothy yang merupakan istri dari Turnip Townsend dan saudara perempuan dari Robert Walpole--negarawan Inggris yang juga Perdana Menteri Inggris pertama secara de facto.

Dari kabar yang beredar, dia pernah dikurung hingga akhir hayatnya di dalam rumah tersebut, sehingga diyakini itulah yang menjadi salah satu alasan mengapa dia masih bergentayangan di tangga rumah tersebut.

Sebuah foto dari Brown Lady yang diambil pada tahun 1930-an adalah salah satu foto hantu paling terkenal di dunia.

Ada banyak cerita yang beredar mengenai hantu tersebut. Beberapa mengatakan Lady Dorothy telah dianiaya oleh suaminya, hingga saat pemakamannya pada tahun 1960 banyak yang tidak percaya bahwa dirinyalah yang dimakamkan. Penduduk sekitar percaya bahwa Lady Dorothy masih hidup, dan masih dikurung oleh suaminya di dalam rumah.

Karena rasa sakit dan penderitaan yang dialami oleh Lady Dorothy, para penduduk percaya bahwa hal tersebut menarik jiwa-jiwa yang tersiksa lainnya berkumpul hingga sekarang di rumah tua tersebut.