Unik Banget, Melukis Batik Menggunakan Asam Jawa

Lukisan batik dengan teknik lilin dingin.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Batik Indonesia merupakan warisan budaya yang sangat istimewa karena teknik membatik tradisional yang menggunakan malam, atau lilin yang dicairkan dan dilukis pada kain menggunakan canting. Tapi sekarang ada juga teknik melukis batik menggunakan lilin dingin, lho.

Baru-baru ini bahkan digelar Workshop Batik Lilin Dingin dan Pameran Lukisan Batik Lilin Dingin yang digelar oleh Medco Group bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Mereka menggandeng Komunitas22ibu, sejumlah gtrainer dari Insititut Teknologi Bandung (ITB) dan dihadiri oleh peserta dari berbagai golongan usia.

Uniknya, meski disebut teknik melukis batik menggunakan lilin dingin, namun sebenarnya yang digunakan adalah tamarind alias asam Jawa. Daging buah ini dicampur dengan mentega terlebih dahulu, baru digunakan sebagai bahan membatik.

"Ini merupakan program yang sangat bagus, di mana para perupa memperkenalkan teknik membatik baru yang berbeda dari teknik batik pada umumnya. Teknik batik dan melukis lilin dingin atau tamarind ini menggunakan biji asam yang dicampur dengan sedikit mentega sebagai pengganti lilin yang kemudian dituangkan di atas kain sutra dan menghasilkan sebuah karya," kata Triana Wulandari, Direktur Sejarah Kemendikbud RI dalam rilis yang diterima VIVA, Selasa, 19 Desember 2017.

Dalam pameran yang digelar sebagai rangkaian perayaan Hari Ibu Nasional yang jatuh pada 21 Desember itu juga diperlihatkan lukisan 12 tokoh dari 173 tokoh pahlawan wanita yang ditetapkan pemerintah. Tentunya, semua lukisan tadi dibuat di atas kain menggunakan teknik membatik dengan lilin dingin.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Saya support ibu-ibu untuk selalu kreatif juga produktif dan insya Allah bermanfaat. Dan saya harap ibu-ibu mentransformasikan teknik melukis batik lilin dingin ini ke semua perempuan agar lebih bermanfaat,” ujar Yani Panigoro, Direktur Medco Group.

Karya-karya unik tadi juga ternyata sudah dipamerkan di India. "Karya-karya batik dan lukisan lilin dingin ini sudah kami tampilkan di India dan mereka sangat terkesan, bahkan ikut mempelajari teknik ini. Melalui kegiatan ini, kami berharap bisa lebih banyak wanita khususnya, ikut bergabung dan turut memperkenalkan teknik tamarind ini," kata Nuning Damayanti, Ketua Komunitas22ibu.

Nantinya, acara puncak dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Ibu tanggal 21 Desember 2017 mendatang akan digelar kegiatan bertajuk ‘Malam Budaya Pahlawan Perempuan Indonesia dalam Bingkai Kebhinekaan’ di Soehana Hall, The Energy Building SCBD Lot 11 A, Sudirman, Jakarta Selatan. (one)