Desainer Italia Kepincut Batik Indonesia

Fashion show busana batik Indonesia di Roma
Sumber :
  • Dok KBRI Roma

VIVA.co.id – Eksistensi batik memang sudah tidak diragukan lagi. Pesonanya kini sudah menyebar di segala penjuru dunia termasuk kota Roma, Italia.

Wastra nusantara yang memiliki desain kontemporer ini telah mengalami penyesuaian baik dari segi material maupun desain. Belum lama ini, Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Roma mengadakan acara di kediaman resmi Duta Besar Indonesia di Roma pada 25 September 2017 lalu.

Acara tersebut sebagai upaya promosi wastra Indonesia dalam rangka Pekan Budaya Indonesia di Italia yang berlangsung pada 21–29 September 2017.  Kegiatan ini dihadiri para perempuan pendamping korps diplomatik internasional, sosialita serta pelaku mode di Roma, desainer dan tamu lainnya.

“Kami ingin wastra nusantara, khususnya batik dapat lebih dikenal oleh publik di Roma. Berbagai warna dan motif yang ada pada setiap helai kain tradisional merepresentasikan keragaman budaya Indonesia," ujar Ketua DWP KBRI Roma, Junie Artati Alwi dalam rilis yang diterima VIVA.co.id.

Para tamu yang hadir terlihat antusias mengikuti rangkaian acara tersebut. Bahkan dua desainer asal Italia yakni Mimo dan Alessandra mengungkapkan keinginannya berkolaborasi dengan desainer Indonesia untuk menciptakan busana batik dengan desain sesuai pasar Italia.

Selain desainer tersebut, Maria Valdiserri yang merupakan jurnalis majalah mode Italia, mengaku sangat tertarik dengan keunikan ragam desain batik yang diperagakan oleh para anggota DWP KBRI Roma. Dia pun akan memuat tulisan mengenai perkembangan batik di majalahnya.

Sementara Dima Kashour, Presiden United Nations Women’s Guild (UNWg) Roma memuji inisiatif desainer Indonesia yang secara antusias mempromosikan sekaligus melestarikan kekayaan budaya bangsa melalui industri fesyen. Dima juga bersemangat ketika didaulat untuk menjadi model dan mencoba padu padan kain batik.

Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani berharap upaya mempromosikan batik ini dapat memperluas jejaring desainer nasional agar bisa memasarkan batiknya lebih luas. Sekaligus untuk membuat batik agar bisa disejajarkan sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia yang mendunia.