Ini Bahaya Suntik Filler Jika Terkena Pembuluh Darah
- Pixabay
VIVA.co.id – Tampil cantik dengan melakukan perawatan filler sering kali menjadi pilihan bagi mereka yang ingin tampil cantik secara instan. Tidak hanya instan, filler juga memiliki risiko yang minim dibandingkan dengan operasi.
Meski demikian, ternyata penerapan filler juga bisa berbahaya jika penyuntikannya salah. Penyuntikan yang salah menurut dr. Corina Nursyeima dari The Clinic Beautylosophy Tebet adalah yang mengenai pembuluh darah.
Zat asam hialuronat (HA) yang disuntikan di bawah lapisan kulit haruslah disesuaikan dan tidak boleh berlebihan. Kemudian filler yang ideal adalah filler non permanen yang tidak menimbulkan reaksi alergi, tidak menyebabkan peradangan, dapat diserap oleh tubuh dan memberikan tampilan yang natural.
"Perlu diketahui filler non permanen itu memang banyak dipilih mereka yang ingin tampil instan. Walaupun praktis dan tanpa sakit, filler tidak bertahan seumur hidup tapi juga bisa berisiko terhadap kesehatan bila salah dalam penyuntikan," ujar dr. Corina kepada VIVA.co.id.
Dia menuturkan bahwa filler umumnya bertahan 6-12 bulan. HA yang disuntikkan akan menyatu dengan HA alami pada bagian wajah yang disuntikkan dan lama kelamaan akan terserap sempurna oleh tubuh.
Kemudian, untuk mencegah infeksi suntikan filler harus diberikan di tempat yang layak, bersih, dan aman. Tidak hanya itu, ada beragam filler yang dijual bebas, bahkan secara online. Meski mudah didapatkan, tapi Anda perlu memerhatikan filler yang digunakan.
Sebab tak sedikit terdapat filler yang membawa dampak buruk secara permanen dan berbahaya jika tidak cocok untuk kulit wajah. Oleh karenanya hindari membeli filler ini sendiri dan hindari melakukan filler yang berasal dari tempat di luar tempat praktik dokter.
"Setiap tindakan itu pastinya memiliki risiko. Pastikan Anda melakukan perawatan filler pada dokter yang terpercaya dan mampu menginformasikan risiko dan efek samping pada suntikan tersebut," ucap dia.