Sebelum Wajahnya Mulus, Wanita Ini Derita Jerawat Parah

Emma Maidment
Sumber :
  • instagram.com/emmamaidment

VIVA.co.id – Seorang wanita asal Melbourne bernama Emma Maidment mengungkapkan bahwa ketidakseimbangan hormon membuatnya menderita jerawat parah di wajah. Wanita berusia 22 tahun itu didiagnosis menderita ovarium polikistik (PCO) tiga tahun lalu, yang menyebabkan kondisi kulitnya ditumbuhi banyak jerawat.

Akibat kondisi kulit yang parah, dia mengaku, terpaksa harus memakai make-up tebal saat keluar rumah. Itu dilakukan untuk menutupi jerawat di wajahnya dan menghindari tatapan menyedihkan dari orang lain.

"Aku bercermin dan melihatnya setiap hari. Ini sangat mengerikan. Aku hanya berharap bisa keluar rumah tanpa make-up," katanya, seperti dilansir dari Daily Mail, Sabtu, 29 Juli 2017.

Dia mengaku, tidak akan membiarkan orang lain melihatnya tanpa make-up. Emma juga menghindari berenang di pantai atau hal lain yang disukainya lantaran jerawat yang dideritanya.

PCO adalah sejenis ketidakseimbangan hormon yang menimbulkan kista kecil pada ovarium. Itu menimbulkan berbagai gejala, salah satu yang paling jelas adalah jerawat yang parah.

"Hormonku benar-benar tidak seimbang, menstruasiku tidak teratur dan kulitku menjadi indikator terbesar bahwa ada sesuatu yang benar-benar salah di tubuhku," katanya.

Emma memiliki jerawat saat masih remaja dan memutuskan untuk minum pil saat usia 15 tahun. Ketika dia berhenti minum pil, kondisi kulitnya makin memburuk dan dia menyadari ada yang salah dengan dirinya. Dan meskipun dia menjalani gaya hidup bersih dan sehat, namun jerawatnya semakin parah dan meradang, bukannya berkurang.

Bahkan ibunya yang mengunjunginya kaget dan mendorongnya untuk melakukan pengobatan. Dia kemudian mulai pengobatan, namun pada garis rahang dan pipinya masih saja dipenuhi jerawat.  

"Butuh beberapa saat untuk mendapatkan ramuan yang tepat dan mencari tahu bagaimana cara menyeimbangkan hormon secara alami," ujarnya.

Kebanyakan orang dalam situasi putus asa akan kembali minum pil, namun dia tidak melakukannya. Dia tidak ingin obat-obatan mengendalikan hormonnya, sehingga dia memilih cara alami.

Dia akhirnya melakukan diet ketat selama setahun yang membuatnya mengurangi mengonsumsi kopi, gula dan alkohol. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kadar insulinnya.

Dan Emma yang sebelumnya bekerja penuh waktu sebagai staf hubungan masyarakat, memutuskan berhenti. Dia kemudian berlatih menjadi guru yoga dan mengajar yoga paruh waktu.

Kondisi yang dialaminya membuat dia menyadari betapa pentingnya kesehatan dan gaya hidup di lingkungan kerja yang sempat membuatnya stres. Sehingga memengaruhi kesehatan kulitnya.

Dan setelah alih profesi, kondisi kulitnya jauh membaik. Bahkan, dia sembuh dari jerawat. Dia kini tidak terlalu ketat pada makanan dan berani mengonsumsi kopi dan keluar rumah tanpa make-up. Dan setelah melakukan gaya hidup sehat dan  jerawat parahnya sembuh, dia melakukan ultrasound dan kista ovariumnya sudah hilang.

"Belajarlah mendengarkan tubuh Anda, itu sangat penting. Terbukti, itu berhasil dan aku sekarang jauh lebih bahagia dan lebih sehat," kata dia.