Perempuan Ini Ubah Stretch Mark Jadi Karya Seni
- instagram.com/zinteta/
VIVA.co.id – Tidak sedikit yang menganggap bahwa stretch mark, atau guratan pada tubuh adalah sesuatu yang indah. Banyak orang yang cenderung menutupinya, bahkan merogoh kocek dalam untuk menghilangkan garis alami tersebut.
Namun, bagi seniman perempuan satu ini, stretch mark dilihat dari cara pandang yang berbeda. Ia mengubah guratan pada tubuhnya menjadi sebuah karya seni. Tak hanya stretch mark, noda akibat menstruasi yang biasanya dianggap tidak indah juga disulap sebaliknya.
Dilansir dari Metro, Jumat 21 Juli 2017, seniman 21 tahun bernama Cinta Tort Cartro, atau yang dikenal dengan Zinteta ini ingin menyampaikan pesan pada perempuan untuk lebih mencintai diri sendiri dan percaya diri dengan apa yang mereka miliki.
"Sekitar satu tahun lalu, aku mulai bertanya pada diriku sendiri, mengapa aku harus mengubah diriku. Aku mulai lebih mencintai diriku, mengembangkan self-love, dan menguatkan diriku," kata wanita Spanyol itu.
Dia mengatakan bahwa dengan mengubah stretch mark menjadi pelangi, ia ingin menginspirasi orang untuk melihat sisi keindahan dari apa yang selama ini dianggap buruk oleh orang banyak.
Sekitar tujuh bulan lalu, ia memulai sebuah proyek bertajuk Mancho y no me doy asco (I'm not disgusted by my stain) atau kira-kira berarti Aku tidak jijik dengan nodaku. Dengan proyek ini, ia berharap tidak ada lagi hal yang dianggap tabu mengenai menstruasi.
"Aku terkejut di abad 21 menstruasi masih dianggap tabu untuk dibicarakan. Aku tidak pernah diberitahu bahwa menstruasi adalah sebuah siklus, tidak diberi tahu mengenai fase, pengaruh dan bagaimana kamu harus menghadapi itu," kata Cinta.
Berbicara mengenai stretch mark, ia sempat tidak percaya diri dan sempat ingin memiliki tubuh yang dianggap ideal oleh banyak masyarakat saat ini.
"Selama bertahun-tahun aku merasa bahwa jika aku tidak menerima segala hal tentang diriku, itu artinya aku tidak menerima diriku apa adanya, aku mungkin tidak akan mencintai diriku sendiri," ujarnya.
Cinta berharap, karya seni yang dihasilkan dapat mendorong orang untuk berhenti melihat kekurangan pada dirinya dan belajar untuk menerima tubuh mereka apa adanya.
"Aku ingin semua tubuh dilihat sebagai sesuatu yang indah. Kita semua berbeda, begitu pula tubuh kita, namun setiap orang memiliki keindahannya masing-masing," ujarnya. (asp)