Ivanka Trump Menjauh dari Skandal Pabrik Sepatu di China

Ivanka Trump
Sumber :
  • REUTERS/Yara Nardi

VIVA.co.id – Beberapa waktu lalu, pabrik pembuat fesyen merek Ivanka Trump di China, dilaporkan melanggar peraturan perburuhan. Mengenai dugaan pelanggaran itu, pihak Ivanka tak langsung menanggapinya.
 
Namun, satu setengah minggu, setelah aktivis buruh di China tertangkap, saat menyelidiki rantai pasokannnya, perusahaan Ivanka Trump akhirnya mengeluarkan pernyataan. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, juga telah meminta pembebasan tiga aktivis tersebut.

Kendati demikian, pihak Ivanka mengabaikan masalah tiga aktivis. Mereka memilih untuk menjauhkan diri dari skandal.

"Produk belum diproduksi di pabrik yang bersangkutan sejak Maret. Pemegang lisensi kami bekerja dengan banyak pabrik produksi sepatu dan semua pabrik diharuskan beroperasi sesuai regulasi kepatuhan sosial yang ketat," kata Presiden Perusahaan Ivanka Trump, Abigail Klem, seperti dilansir dari Huffington Post, Senin 12 juni 2017.

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan Ivanka tidak ingin menyelesaikan masalah pelanggaran hak buruh di pabrik-pabrik China, atau bahwa perusahaan tersebut mengambil langkah untuk memastikan tidak menggunakan fasilitas yang tidak sesuai di masa depan. Bahkan, tak ada penyataan bahwa produk Ivanka Trump tidak akan dibuat di fasilitas yang sama di masa depan.

Mereka mengabaikan tiga orang yang bekerja dengan kelompok hak asasi manusia di China Labor Watch, yang ditahan sejak akhir Mei. Dua orang sedang menyelidiki sebuah pabrik Grup Huajian di Dongguan, China, di mana mereka melaporkan menemukan pelanggaran upah, keselamatan dalam pembuatan produk Ivanka Trump dan jadwal produksi yang mencantumkan sepatu Ivanka Trump pada April.

Sementara itu, satu orang lainnya sedang menyelidiki pabrik Grup Huajian di provinsi Jiangxi. Watch Labor menyebutkan, aktivisnya menemukan bukti bahwa pabrik pemasok untuk perusahaan merek Ivanka Trump dan banyak merek lainnya telah melanggar hak buruh seperti lembur paksa, upah yang lebih rendah dari upah minimum legal China, pelecehan verbal para pekerja, dan pelanggaran terhadap perempuan.

Watch Labor telah mengajukan banding dan meminta keluarga Trump untuk membantu pembebasan Li Zhao, Hua Haifeng, dan Su Heng. "Kami memohon kepada Presiden Trump, Ivanka Trump sendiri, dan kepada perusahaan merek terkait untuk mengadvokasi dan mendesak pembebasan aktivis kami," tulis Watch Labor.

Departemen Luar Negeri AS juga meminta China, untuk membebaskan mereka. Namun, pemerintah China menolak, dengan mengatakan bahwa ketiga orang tersebut telah menggunakan perangkat rekaman rahasia.

Sampai saat ini, Trump diduga masih mengimpor barang dari China. Bahkan, mereka dilaporkan mengimpor 53 metrik ton barang dari China, selama peresmian presiden. (asp)