Menguak Mitos Seputar Suntik Filler
- VIVA/Linda Hasibuan
VIVA.co.id – Perawatan suntik filler saat ini, telah banyak dipilih para wanita yang ingin menyempurnakan bentuk wajah. Itu, lantaran tindakan ini aman, tidak sakit, dan memberikan hasil yang cepat.
Kendati demikian, banyak sekali mitos yang berkembang terkait pantangan, setelah melakukan suntik filler. Beberapa di antaranya, seperti tidak boleh menggunakan kacamata, setelah suntik di bagian hidung dan tidak boleh tidur dengan posisi tertentu.
Dr Danu Mahandaru SpBP-RE, dokter ahli bedah plastik dan rekonstruksi di The Clinic Beautylosophy membantah hal tersebut. Mitos-mitos tadi, dianggapnya tidak mendasar, karena kondisi hidung yang sudah di-filler sudah kokoh dan tidak akan berubah bentuk.
"Banyak orang di luar mengatakan bahwa, setelah suntik filler di bagian hidung tidak boleh dulu memakai kacamata, atau tidur dalam posisi terlentang. Pernyataan itu sebenarnya adalah mitos," ucap Danu kepada VIVA.co.id, saat ditemui belum lama ini.
Danu mengatakan bahwa ada pula mitos lainnya seperti misalnya tidak boleh memegang bibir, dagu, pipi atau bagian wajah setelah di-filler. Menurutnya, hal-hal tersebut tidak ada pada kajian studi medis.
Adapun hal yang harus diperhatikan terkait suntik filler adalah memilih tempat tindakan filler yang terpercaya dan berkredibilitas tinggi. Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir, karena bila pengaplikasian cairan filler sudah benar, maka hasilnya pun tidak akan berubah dan konsisten.
Anda juga disarankan untuk tidak tergoda oleh iming-iming janji ketahanan filler yang cukup lama. Sebab, umumnya tindakan filler yang benar hanya bertahan 1-2 tahun tergantung gaya hidup Anda.
"Jangan sampai tergoda iming-iming yang menawarkan filler bisa bertahan sampai enam tahun. Sebab, filler yang baik hanya mampu sampai dua tahun saja, karena filler lama kelamaan akan meresap ke dalam tubuh," ujarnya. (asp)