Kisah Helen Dewi Kirana Angkat Motif Batik Langka Cirebon

Helen Dewi Kirana.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adinda Permatasari

VIVA.co.id – Mungkin tidak banyak yang pernah mendengar tentang motif batik asal Cirebon yang dikenal dengan nama piring selampad. Piring selampad merupakan motif batik yang berkaitan dengan perjalanan sejarah Kerajaan Cirebon.

Seperti namanya, piring selampad adalah motif batik yang terinspirasi dari piring-piring porselen di dinding Astana Gunung Jati dari Keraton. Dahulu, ketika banyak pedagang dan kaisar China datang ke tanah Cirebon, mereka menghadiahi piring porselen ke raja Cirebon.

Sayangnya, keberadaan batik piring selampad perlahan mulai hilang.

Meski sudah sulit ditemukan, tapi hal itu tidak menghentikan langkah desainer Helen Dewi Kirana untuk mengangkat batik tersebut ke dalam koleksi karyanya. Dia bahkan menyebut piring selampad seperti pencerahan baginya.

"Waktu itu saya memang sedang melakukan riset mengenai motif apa lagi yang bisa saya angkat. Tiba-tiba mata saya melihat ada piring selampad, rasa penasaran saya pun terpancing," ucap Helen saat kepada VIVA.co.id di Jakarta, Kamis, 23 Februari 2017.

Keingintahuan Helen mendorongnya untuk menggali lebih dalam mengenai piring selampad, tapi tidak banyak yang bisa didapatnya karena informasi sejarah maupun cerita mengenai piring selampad seperti hilang begitu saja.

"Tidak ada peninggalan sama sekali. Saya tanya ke ahli batik, kolektor hingga kurator batik, tidak banyak jejak sejarahnya," ujarnya menambahkan.

Karena hilangnya jejak sejarah itu, Helen pun semakin terdorong untuk kembali mengangkat dan memperkenalkannya hingga ke panggung internasional.

Dia pun menggunakan replika yang masih tersisa untuk mempelajari piring selampad. Helen mengaplikasikannya ke dalam desain yang lebih modern.

Meski kaya akan nilai sejarah, tapi piring selampad tidak memiliki filosofi tertentu seperti motif-motif batik pada umumnya. Karena itu, Helen pun menciptakan filosofi sendiri mengenai piring selampad. Ia juga ingin menonjolkan budaya Indonesia yang suka menolong dan memberikan semangat.

Dalam menciptakan desain pakaiannya, Helen juga ingin menunjukkan kecantikan tersendiri dari setiap orang. Itu juga yang menjadi alasannya tidak menggunakan model profesional dalam peragaan busana rancangannnya.

Ia ingin lebih dekat dengan pengguna rancangannya dan menunjukkan bahwa setiap wanita itu cantik bagaimana pun bentuk tubuhnya.