Dukung Kesuksesan UMKM, Putri Otonomi Indonesia Tonjolkan Kearifan Lokal di Tengah Tren Global

Putri Otonomi Indonesia 2023
Sumber :
  • Instagram

Jakarta, VIVA – UMKM fesyen Indonesia terus menunjukkan daya saingnya di pasar global dengan produk-produk kreatif yang mengedepankan keunikan budaya lokal. Pada tahun ini, berbagai merek fesyen lokal berhasil menembus pasar internasional melalui partisipasi dalam pameran dagang di Eropa, Asia, dan Amerika.

Produk berbasis kain tradisional seperti tenun, batik, dan songket mendapatkan perhatian besar dari pembeli internasional karena desainnya yang inovatif namun tetap mempertahankan ciri khas Indonesia.

Berdasarkan data yang diungkap Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada salah satu ajang fesyen Indonesia di Maret 2024 lalu, sektor fesyen menyumbang 17,6% dari total kontribusi ekonomi kreatif, dengan nilai ekonomi sekitar Rp225 triliun dan menyerap 17% dari total 25 juta lapangan kerja di sektor ekonomi kreatif.

Angka ini menunjukkan bahwa fesyen lokal juga memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Ini juga merupakan bagian dari tugas Putri Otonomi Indonesia dalam hal mempromosikan potensi daerah agar lebih dikenal di kancah global.

"Dengan pengalaman yang kami miliki, semoga kami dapat memberikan sentuhan segar pada koleksi-koleksi yang akan diperagakan. Kami berharap dapat memberikan inspirasi dan memperkenalkan gaya berpakaian yang tidak hanya elegan, tetapi juga relevan dengan tren global, tanpa mengesampingkan kearifan lokal kita yang kaya,” ujar Runner-up 1 Putri Otonomi Indonesia 2023, Karina Moudy Widodo, dalam pernyataan resminya, dikutip Rabu 20 November 2024.

Gaya fesyen yang dilahirkan oleh desainer lokal punya karakteristik sendiri yang membuatnya mudah dikenal oleh pasar internasional.

Misalnya penggunaan wastra dari berbagai daerah yang tidak dimiliki oleh negara lain. Dengan begitu, fesyen item lokal bisa menonjolkan look yang elegan dengan ciri khas tanpa mengesampingkan tren yang sedang banyak digemari para pecinta fesyen.

Karina baru-baru ini tampil menawan sebagai salah satu model di panggung Jakarta Fashion Week. Ia dan tim mengaku bangga bisa menjadi bagian dalam ajang See To Wear 2024.

Menurut Karina, dengan keragaman latar belakang para finalis, Putri Otonomi Indonesia akan mampu menonjolkan dan mempromosikan keunikan industri fesyen lokal Indonesia.

Panggung Hybrid Fashion Show di See To Wear 2024 menawarkan pendekatan yang lebih kreatif. Para finalis Putri Otonomi Indonesia juga siap mendukung dengan menampilkan cara bertata busana modern.

See To Wear 2024, yang akan berlangsung dari 27 November hingga 1 Desember 2024 di Lantai 5, Atrium, AEON Mall Tanjung Barat, Jakarta Selatan, mencakup 2 sesi runway hybrid fashion show, siap menampilkan hingga 40 outfit.

Youwez Agency, penyelenggara bazar mode See To Wear 2024, dan Yayasan Putri Otonomi Indonesia (YPOI), yang berada di bawah naungan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), mempertegas komitmen bersama dalam mendukung pertumbuhan industri fashion lokal, khususnya di segmen UMKM, melalui penandatanganan nota kesepahaman (MOU).

"Kami memahami tantangan pelaku UMKM yang merasa kurang percaya diri ketika harus langsung bersaing dengan brand besar; merasa koleksi terlalu sederhana atau kurang memenuhi standar runway.

Padahal sebenarnya yang mereka butuhkan hanyalah sedikit kesempatan dan dorongan profesional. See To Wear 2024 hadir sebagai wadah yang secara khusus memprioritaskan pemilik UMKM fashion lokal yang sedang berkembang," kata Garciano Arnold, CEO Youwez Agency.