Profil Giorgio Armani, Dari Hollywood ke Sekolah Kedokteran Hingga Bangun Kerajaan Fashion

Giorgio Armani
Sumber :
  • Instagram Giorgio Armani

Jakarta, VIVA –  Dunia fashion diguncang oleh kabar mengejutkan tentang keinginan Giorgio Armani, sang maestro fashion dunia, untuk menyudahi langkahnya dan beristirahat di hari tuanya. Keputusan pensiun yang tak terduga ini membawa kita kembali menelusuri perjalanan hidup Armani, yang sejak awal telah menorehkan jejak emas di industri fashion. Dilansir dari Biography.com, Selasa, 15 Oktober 2024, menjelajahi perjalanan sang desainer legendaris ini penuh dengan kisah inspiratif dan perjuangan, bersama dengan visinya yang revolusioner dalam memadukan kesederhanaan dengan kemewahan, menciptakan gaya yang tak lekang oleh waktu.

Giorgio Armani, sang maestro fashion, telah menciptakan pengaruh besar di dunia fashion yang sulit ditandingi. Lahir pada 11 Juli 1934 di Piacenza, Italia, Armani tumbuh di tengah masa-masa sulit Perang Dunia II, namun semangatnya untuk menciptakan sesuatu yang indah tidak pernah padam. Terinspirasi oleh bintang-bintang Hollywood yang ia lihat di bioskop di Milan, mulai  memupuk kecintaannya pada keindahan, yang kemudian membawanya ke dunia fashion.

Sejak awal kariernya, sang desainer Hollywood menunjukkan ketertarikannya pada anatomi manusia, bahkan sempat menempuh pendidikan di sekolah kedokteran sebelum akhirnya menemukan jalan hidupnya menjadi seorang desainer. Berpindah haluan ke dunia fashion dimulai ketika ia bekerja di department store La Rinascente di Milan, sebagai penata etalase. Tak lama kemudian bergabung dengan Nino Cerruti sebagai desainer, yang semakin mematangkan langkahnya untuk merambah dunia desain busana.

Giorgio Armani

Photo :
  • Instagram Giorgio Armani

Pada tahun 1975, bersama rekan bisnisnya, Sergio Galeotti, Armani mendirikan Giorgio Armani S.p.A. dan merilis koleksi pakaian pria yang langsung mencuri perhatian dunia. Tidak lama kemudian, koleksi wanita dari sang desainer Italia  juga mendapat sambutan luar biasa, menghadirkan gaya yang segar dan berbeda dengan palet warna yang netral dan potongan yang lebih natural. Visi sang maestro adalah menyingkirkan kesan berlebihan dalam pakaian, mempersembahkan sesuatu yang lebih sederhana namun tetap elegan.

Keberhasilan besar datang pada tahun 1980-an ketika rancangannya mulai dikenakan oleh para bintang Hollywood seperti Richard Gere dalam film American Gigolo dan Don Johnson dalam serial Miami Vice. Dengan cepat, busana rancangan miliknya menjadi simbol kesuksesan di kalangan profesional dan selebriti, bahkan menjadi pilihan utama di red carpet. Tidak hanya berhasil menciptakan pakaian, tetapi juga membangun citra eksklusif dan elegan yang mengubah cara dunia memandang fashion.

Perjalanan sang desainer juga diwarnai dengan kisah penuh tantangan. Ketika kehilangan teman sekaligus mitra bisnisnya, Sergio Galeotti, pada tahun 1985, banyak yang meragukan kelanjutan bisnisnya. Namun, Armani menunjukkan bahwa ia tidak hanya berbakat sebagai seorang desainer tetapi juga memiliki keahlian sebagai seorang eksekutif. Di tengah kesedihan, ia terus mengembangkan bisnisnya dan memperluas kerajaannya. 

Seiring berjalannya waktu, Armani terus memperluas bisnisnya. Pada tahun 1989, ia membuka restoran pertamanya yang menandai ekspansinya ke dunia kuliner. Selain itu, ia memperluas ‘kerajaannya’ dengan mengakuisisi produsen pakaian Simint S.p.A. serta berinvestasi di berbagai bisnis lainnya. Meski sempat dihadapkan dengan masalah hukum terkait tuduhan suap terhadap petugas pajak Italia pada akhir 1980-an, Armani berhasil mempertahankan momentum bisnisnya. Ia hanya menerima hukuman percobaan pada tahun 1996, yang menunjukkan ketangguhannya menghadapi tantangan.

Pada akhir 1990-an, jaringan toko Armani telah berkembang menjadi lebih dari 200 cabang di seluruh dunia. Bisnisnya juga terus berinovasi, merambah ke pasar peralatan rumah tangga dan penerbitan buku. Pada tahun 2005, Armani meluncurkan lini adibusana pertamanya, sebuah langkah ambisius yang diambil karena kecintaannya pada tantangan dalam dunia fashion. 

Tak hanya berputar pada dunia fashion, sang CEO Armani juga menjelajah ke dunia kuliner dan perhotelan. Pada tahun 2010, ia membuka hotel mewah pertamanya di Dubai, diikuti oleh hotel lain di Milan. Hingga kini, merek Armani mencakup make up, penerbitan buku, peralatan rumah tangga, dan hotel, yang menjadikan nama Armani tidak hanya sekadar identik dengan pakaian, tetapi juga dengan gaya hidup dan kemewahan.

Giorgio Armani bukan sekadar desainer, ia adalah sebuah legenda hidup yang telah meninggalkan jejak mendalam di dunia fashion global. Dengan setiap langkah yang ia ambil, sang bintang desainer ini selalu berhasil menciptakan karya-karya yang tak lekang oleh waktu, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu ikon fashion paling berpengaruh sepanjang masa. 

Keluarga
Orang tua: Ugo Armani & Maria Raimondi
Saudara: Rosanna Armani & Sergio Armani

Karier
Penata etalase di La Rinascent
Desainer di Nino Cerruti
Mendirikan Giorgio Armani S.p.A.
Kolaborasi dengan Gruppo Finanzario Tessile (GFT)
Kemitraan dengan L'Oréal untuk Armani Beauty
Desainer kostum film "American Gigolo", "Miami Vice"
Desainer sukses asal Italia
Memiliki brand kosmetik, perabotan rumah, dan aksesori.

Penghargaan
Officer of the Legion of Honour (2008)
CFDA Lifetime Achievement Award (1987) 
Neiman-Marcus Award (1979)