Edukasi dan Kesadaran Publik Jadi Kunci Memilih Perawatan Kecantikan yang Aman
- ist
Jakarta, VIVA – Dalam setahun terakhir, sektor kecantikan di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Pada tahun 2023, pertumbuhan industri ini mencapai angka 21,9 persen. Pertumbuhan ini didukung oleh berbagai tren yang terus berkembang dan diperkuat oleh kehadiran para influencer kecantikan melalui berbagai platform media sosial.
dr. Nanang Masrani, M. Biomed (AAM), pendiri dan CEO Gloskin Aesthetic Clinic, memberikan pandangannya terkait fenomena ini. Scroll lebih lanjut ya.
"Sebagai dokter, kami memiliki tanggung jawab untuk bisa memberikan edukasi dan memberdayakan pasien untuk memilih perawatan yang dapat menonjolkan fitur khas diri mereka, tanpa merubah anatomi wajah secara drastis. Selain itu, komunikasi dua arah antara dokter dan pasien juga penting agar rencana perawatan yang akan dilakukan sudah sesuai dengan kebutuhan pasien," ujarnya dalam talkshow Elevate Your Aesthetic and Be a True Original yang diselenggarakan Zuellig Pharma (ZP) Therapeutics, Sabtu, 24 Agustus 2024.
Aktris sekaligus Anggota DPR Komisi VI, Rieke Diah Pitaloka, turut berbagi pengalamannya sebagai pasien. Baginya, berpenampilan prima menjadi penting untuk menjaga kepercayaan diri.
"Terdapat banyak sekali pertimbangan yang saya pikirkan untuk memutuskan perawatan estetika. Ditambah dengan berbagai perawatan yang tersedia di klinik-klinik kecantikan, saya seringkali kewalahan untuk memilih perawatan yang tepat," kata Rieke.
"Di sinilah peran penting dr. Nanang, beliau memberikan konsultasi dan diskusi dua arah yang lengkap, sehingga saya dapat memutuskan perawatan yang memang sesuai dengan kebutuhan. Hasilnya tentu sangat memuaskan, karena sesuai dengan keinginan, tetapi juga tetap aman dan tidak berlebihan," sambungnya.
dr. Ronald Yulianto, M.Biomed (AAM), pendiri Jakarta Derma Clinic (JDC), juga memberikan pandangannya terkait cepatnya perubahan tren estetika saat ini. Menurutnya, inovasi yang muncul dalam tren perawatan estetika ini berusaha untuk mengakomodasi kebutuhan pasien yang turut berkembang seiring zaman.
"Inovasi muncul untuk meningkatkan pengalaman pasien, sehingga bisa mendapatkan hasil yang memang sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Keberadaan media sosial serta teknologi informasi yang semakin canggih membuat informasi tentang inovasi produk perawatan mudah diterima oleh siapapun," ujarnya.
"Oleh sebab itu, seringkali konten terkait perawatan menjadi viral di publik. Satu hal yang perlu diingat adalah ‘trends fade in due time,’ apa yang viral sekarang bisa saja hilang dalam sekejap. Pilihlah perawatan yang memang selaras dengan anatomi wajah dan tubuh, serta menggunakan produk original yang telah terbukti aman dan efektif," sambungnya lagi.
Model sekaligus publik figue, Lenny Gracia, juga menceritakan pengalamannya dalam memilih perawatan estetika yang tepat. Baginya memilih perawatan estetika memang tidak bisa sembarangan. Ketika ia tertarik dengan perawatan tertentu, ia berusaha mencari informasi dari sumber terpercaya, seperti berkonsultasi dengan dr. Ronald secara langsung di tempatnya berpraktik.
"Tidak jarang juga saya menemukan tren estetika yang menarik ketika sedang scrolling di media sosial atau dari pengalaman teman-teman yang sudah melakukan perawatan serupa. Namun, saya pun memahami bahwa perawatan estetika tidak bisa dilakukan asal-asalan. Maka dari itu, semua informasi tersebut saya konfirmasi kembali ke dokter yang sudah saya percaya. Jika beliau menyarankan dan cocok dengan kebutuhan saya, maka baru saya lakukan," katanya.
dr. Aji Bayu Chandra, M.Biomed (AAM), menekankan pentingnya sertifikasi bagi dokter estetika. Hal ini karena dokter estetika sudah sepatutnya dibekali dengan sertifikasi yang relevan untuk dapat melakukan prosedur perawatan dengan mengutamakan standar etika yang berlaku.
"Selain itu, juga diharapkan memiliki kemampuan yang mumpuni untuk bisa memberikan edukasi pada pasien maupun calon pasien terhadap prosedur perawatan yang diinginkan. Sebaliknya, menjadi sebuah kewajiban bagi pasien dan/atau calon pasien untuk bersikap kritis dan hati-hati terhadap produk dan merek yang beredar di aesthetic market saat ini. Pastikan produk yang digunakan oleh klinik dan dokter pilihan, terutama produk injeksi, memang sudah memenuhi standar yang berlaku dan tersertifikasi," ujarnya.
Chief Operating Officer ZP Therapeutics Indonesia, Ay Lie Widjaja, juga menambahkan, "Sebagai perusahaan yang terus memberikan inovasi di industri estetika di Indonesia, ZP Therapeutics juga memiliki tanggung jawab untuk bisa memberikan edukasi pada masyarakat terkait perawatan yang aman dan orisinil, sehingga masyarakat tidak salah pilih," katanya.
"Untuk itu, melalui konferensi pers ini, ZP Therapeutics kembali meluncurkan platform edukasi estetika ‘Step Up Your Beauty’ yang dapat diakses via Instagram di @StepUpYourBeauty. Diharapkan platform ini bisa membantu masyarakat luas mengenali perawatan estetika yang tepat untuk mereka, serta mendapatkan informasi terkini yang akurat," sambungnya.