Ramai Prosedur Rhinoplasty di Kalangan Artis Kini Muncul Fat Filler, Apa Itu?
- Freepik
VIVA Lifestyle – Beberapa waktu belakangan ini prosedur kecantikan tengah digandrungi masyarakat tanah air. Bahkan sejumlah artis juga ramai-ramai pergi ke Korea Selatan untuk menjalani prosedur kecantikan demi memperbaiki penampilan.
Di tengah berkembangnya kemajuan teknologi di dunia kecantikan, kali ini muncul teknologi fat filler. Apa itu? Scroll untuk mengetahui jawabannya, yuk!
Fat filler merupakan teknologi terbaru serupa Fat Graft atau transfer lemak yang memadukan perawatan kecantikan dan kesehatan. Treatment ini hanya menggunakan 10 hingga 20 cc lemak yang diambil dari bagian pinggul atau perut bawah pasien. Lemak tersebut kemudian diproses menggunakan sentrifuge dan tabung khusus untuk mendapat lemak murni.
Master of AAAM, Master of BAMS, dr Ayu Widyaningrum menjelaskan, fat filler menggunakan lemak murni yang berasal dari tubuh pasien sendiri. Berbeda dengan prosedur kecantikan lainnya, proses tindakan fat filler ini tanpa melakukan bedah.
"Tindakan fat filler ini tanpa sayatan, hanya meninggalkan lubang kecil 0,2 milimeter yang kemudian akan menutup dengan sempurna," ujar dr Ayu dalam keterangannya, dikutip Jumat 19 Juli 2024.
Transfer lemak dilakukan untuk area smile line, cheek, teardrop atau kantong mata, dahi, marionette line, dan jaw line pasien. Lemak murni itulah yang dimasukkan dengan cannula ke area wajah yang volumenya berkurang seperti kantong mata atau teardrop, smile line, marionette line, serta area-area temporal yang cekung akibat pertambahan usia atau akibat diet ekstrem yang dilakukan pasien.
"Manfaat fat filler adalah mengurangi pemakaian filler-filler dan simulator kolagen yang mempunyai efek granuloma, bleber (berlebihan), asimetris, dan pastinya aman bagi tubuh pasien karena efek samping mikrosisnya hampir tidak ada, hanya 0,01 persen. Aman karena ini dari tubuh pasien untuk tubuh pasien dan kesannya lebih natural, tidak too much," kata dia.
Meskipun demikian, dr. Ayu mengungkapkan bahwa fat filler merupakan tindakan semi permanen. Dalam arti, wajah bisa kembali mengalami loss fat (kekurangan lemak) saat tubuh mengalami penurunan berat badan yang drastis.
"Kekurangan fat filler adalah bisa diserap tubuh saat berat badan turun drastis seperti misalnya 20-30 kilogram, akan ada loss fat sehingga area tertentu butuh dilakukan fat filler ulang setiap dua minggu atau satu bulan sekali. Ini sangat aman karena sumbernya berasal dari tubuh pasien sendiri," jelasnya.
Yang perlu diperhatikan adalah pasien dilarang untuk mengonsumsi seafood dan melakukan setrika wajah setelah melakukan tindakan fat filler. Jika wajah mendapat ultraformer, tingkat laser sampai titik burn tersebut dapat mengurangi efek fat filler, yang menyebabkan volume lemak lebih cepat diserap tubuh.