Mengapa Banyak Transgender di Thailand? Begini Sejarah Singkatnya
- Instagram @annejkn.official
Thailand – Ladyboy, atau dikenal sebagai kathoey, sama lazimnya di Thailand dengan kemacetan di jalan raya Bangkok. Komunitas transgender di Thailand berkembang dan kuat, komunitas transgender menerima kaum trans ketika mereka sering dikucilkan di belahan dunia lain. Dikutip dari Culture Trip, berikut ini sekilas sejarah mereka, yang terkait dengan sejarah Thailand.
Apa itu Ladyboy?
Ladyboy adalah pria yang memilih berpenampilan feminim. Beberapa di antaranya adalah waria yang sekadar menikmati berpakaian sebagai lawan jenis, sementara yang lain sedang bertransisi menjadi perempuan dan mengidentifikasi diri sebagai transgender.
Menurut laporan tentang LGBT di Asia, masyarakat Thailand mulai mengidentifikasi apa yang sekarang dikenal sebagai transgender sejak abad ke-14, namun pengaruh dan gagasan Barat, seperti kriminalisasi terhadap homoseksualitas, masuk ke Thailand pada abad ke-19. Komunitas LGBT baru mulai terlihat di Thailand setelah Perang Dunia II.
Agama
Agama memainkan peran kunci dalam penerimaan atau kekurangan komunitas ini. Lebih dari 95% penduduk Thailand menganut agama Buddha Theravada, namun hal ini tidak serta merta menyambut komunitas ini dengan tangan terbuka. Banyak umat Buddha percaya bahwa transgender harus membayar kesalahan mereka di kehidupan masa lalu.
Meski begitu, ibu kota cukup toleran. Seluruh jalan kota didedikasikan untuk komunitas transgender, dan pertunjukan ladyboy menjadi daya tarik utama bagi pengunjung, yang memiliki beberapa tempat untuk dipilih.
Namun, menunjukkan kemesraan di depan umum merupakan hal yang tabu di Thailand, namun komunitas gay adalah salah satu yang paling penuh kasih saying di sana.
Apa yang akan terjadi di masa depan?
Negara ini telah membuat kemajuan dalam mengeluarkan undang-undang yang mendukung komunitas ini dan bukannya menindasnya. Undang-undang Kesetaraan Gender disahkan pada bulan September 2015.
Thailand juga menjadi tuan rumah bagi Miss International Queen, kontes kecantikan transgender terbesar di dunia. Ini adalah langkah kecil menuju perbaikan kehidupan komunitas LGBT di sana.
Tempat perkumpulan di Bangkok
Mereka yang mengidentifikasi diri sebagai LGBT (atau apa pun) akan senang mendengar bahwa ada banyak pusat kehidupan malam ramah yang disesuaikan dengan komunitas ini di Bangkok. DJ Station, salah satu klub gay terbesar di Asia, mengadakan pertunjukan kabaret yang mewah; Maggie Choo mengadakan pesta gay setiap hari Minggu; Kabaret Teater Playhouse menampilkan pertunjukan transgender.
Tempat-tempat ini adalah tempat perkumpulan mereka. Tak heran jika para kaum pelangi suka ke Bangkok karena negara tersebut memberikan ruang.