Ini Strategi yang Bisa Ditiru Pelaku Usaha Fashion dalam Hadapi Persaingan Ketat
- DYN Clothingline
JAKARTA – Industri fashion di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi pasca pandemi. Dukungan terhadap sektor ini semakin meningkat, dipicu oleh kesadaran masyarakat akan pentingnya mengikuti tren fashion terkini yang terus bermunculan dari para pengusaha kreatif di Tanah Air.
Pertumbuhan signifikan dalam industri fashion Indonesia membuka peluang besar bagi pelaku usaha untuk terus mengembangkan bisnis mereka, meskipun dihadapkan pada persaingan yang ketat. Para pelaku usaha fashion kini diharapkan menerapkan strategi bisnis yang cerdas agar produk-produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah yang mampu menarik minat pelanggan. Scroll lebih lanjut ya.
Dalam sebuah seminar, workshop, dan community event yang berlangsung di BSD CITY HALL, Tangerang baru-baru ini, Founder DYN Clothingline, Diana Fatimah Azzahra, mengungkapkan enam strategi bisnis yang diterapkan oleh para pelaku usaha fashion, terutama brand lokal, guna menjangkau pasar yang lebih luas.
"Ada enam strategi bisnis yang perlu dilakukan para pelaku usaha fashion terutama lokal brand agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Strategi ini yang masih terus kami jalankan, untuk memastikan produk-produk kami adalah yang dibutuhkan pelanggan," ujarnya.
Menurut Diana, inovasi produk menjadi kunci penting bagi pelaku industri fashion, bersama dengan adaptasi terhadap teknologi untuk mengikuti tren penjualan digital yang sedang berkembang. Dia juga menekankan pentingnya memperkuat market fit dan branding guna memenuhi kebutuhan pelanggan serta menjaga pelayanan agar produk tetap menjadi pilihan utama para pecinta fashion.
Diana menyarankan pelaku usaha untuk memperluas channel penjualan melalui mitra reseller, afiliasi, dan pemanfaatan media sosial. Mengikuti event fashion show juga menjadi langkah efektif untuk memperkuat branding. Diana menekankan bahwa memanfaatkan media sosial, terutama platform yang dapat dijangkau oleh berbagai kalangan baik di Indonesia maupun luar negeri, merupakan strategi penting untuk memperkuat branding.
Pada kesempatan tersebut, Diana berbagi strategi pemasaran dan branding di era digital, termasuk pembuatan konten menarik seperti foto, video, dan vlog singkat yang diunggah di Instagram. Pendekatan kreatif ini diikuti dengan penggunaan platform media sosial lainnya, termasuk TikTok, untuk mengikuti tren viral dan meningkatkan engagement pelanggan.
Diana juga memperlihatkan proses kreatif dalam menciptakan produk hingga pemasaran melalui konten-konten yang diperkuat dengan storytelling. Giveaway khusus untuk pengikutnya di media sosial juga menjadi salah satu cara untuk menarik perhatian pelanggan.
"Memperluas channel penjualan seperti menggaet mitra baik reseller, afiliasi dan memanfaatkan media sosial juga dapat menjadi salah satu cara memperluas produk-produk kita bisa dikenal oleh banyak orang. Terakhir yang nggak kalah penting adalah mengikuti berbagai event fashion show yang bertujuan untuk memperkuat branding," ungkap Diana, yang memulai bisnis fashion sejak menjadi mahasiswa pada tahun 2015.
Diana menekankan pentingnya memperkuat desain yang diminati oleh target pasar dan terus mengevaluasi produk yang paling diminati oleh pelanggan. Dengan menerapkan riset dan strategi bisnis yang tepat, pelaku usaha fashion diharapkan dapat meningkatkan peluang keberhasilan di era digital ini.