Mau Hapus Tato Tapi Takut Sakit Hingga Kulit Rusak? Begini Prosedur yang Benar Menurut Dokter
- Pixabay/Mbragion
JAKARTA – Menggambar tato di tubuh sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Namun, tak sedikit yang akhirnya memutuskan untuk menghapusnya dengan berbagai alasan. Tapi, menghilangkan tato biasanya membutuhkan banyak pertimbangan, mulai dari takut akan rasa sakitnya, tato tidak hilang sempurna hingga akan merusak kulit.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Proderma Graha Center, dr. Angeline Dewi, Sp.KK, menjelaskan, satu-satunya cara untuk menghapus tato adalah dengan laser. Bagaimana prosedurnya? Yuk, scroll untuk mengetahui jawabannya.
"Harus dengan laser, tidak bisa dengan menggunakan alat apapun selain dengan laser," ujar dokter Angelina saat memperkenalkan alat Bright Beauty PicoWay di klinik Proderma Graha Center, Sunter, Jakarta Utara, belum lama ini.
Lebih lanjut menurutnya, tato dengan tinta hitam paling mudah untuk dihilangkan dibanding dengan warna lainnya, seperti merah, biru atau hijau. Lalu, bagaimana metode menghilangkan tato dengan laser itu sendiri?
"(Laser) itu tergantung panjang gelombang. Sedangkan kalau kita belajar panjang gelombang 1064 (nm) itu cocok untuk warna hitam, terus kalau warna merah itu cocok dengan 532 (nm), itu udah ada ketentuannya," terang dia.
Dokter Angelina menyarankan, jika ingin menimpa dengan tato baru di area yang sama, lebih baik dihilangkan dulu tato yang lama. Jika tidak, dari segi estetik tidak akan bagus hasilnya.
Kemudian, agar tidak merusak kulit, dokter yang juga berpraktik di RS Royal Progress Sunter itu merekomendasikan untuk menggunakan laser PicoWay. Apa itu?
Tidak (laser PicoWay tidak merusak kulit). Beda dengan laser-laser lainnya. Banyak di salon-salon jualan laser juga, itu kalau habis dihilangin (tato) banyak gelembung-gelembung air, sedangkan kalau menggunakan PicoWay sendiri tidak menimbulkan efek seperti itu," jelasnya.
Dengan PicoWay, Angelina mengungkapkan, tato berwarna hitam bisa hilang dengan sempurna, sementara untuk warna lain yang memang lebih sulit untuk dihilangkan, terkadang masih terlihat samar-samar.
Nah, jika ingin menggambar tato baru di area yang sama, usai melakukan prosedur penghapusan tato, dokter Angelina menyarankan untuk mengistirahatkannya terlebih dahulu selama 1 bulan, sebelum ditimpa dengan tato yang baru.
Lebih dalam, dokter Angelina turut mengungkap alasan banyak pasiennya takut menghapus tato. Selain karena masih suka dengan tato lamanya, ketakutan akan merusak kulit juga turut menjadi penyebabnya.
"Kalo saya tanya pasien-pasien saya, kebanyakan karena dia masih suka dengan tato itu dan dia gak mau merusak kulit. Mereka masih punya mindset 'oh aku nanti habis diilangin (tato) rusak kulit saya'. Padahal dengan menggunakan PicoWay ini sangat aman sekali," bebernya.
Angelina pun menegaskan penggunaan tato sendiri dapat merusak kulit. Terlebih, jika orang yang bersangkutan memiliki alergi dan tinta yang digunakan tidak cocok dengan kulitnya.
"Dengan kita mentato, memberikan warna pigmen pada kulit, pastinya merusak kulit, merusak tekstur kulit kita, jadinya berubah. Efek tato bisa dermatitis kontak alergi karena tatonya gak cocok dengan tintanya. Biasanya kita obati dulu, kalo masih berlanjut merah kita anjurkan pada pasien untuk dihilangkan tatonya," tutup dr. Angeline Dewi.