Polusi Udara Bawa Dampak Buruk Buat Kulit, Gimana Atasinya?

Ilustrasi wanita/kulit wajah.
Sumber :
  • Freepik/freepik

JAKARTA – Polusi udara khususnya di kota besar seperti Jakarta akhir-akhir ini sedang ramai dibicarakan. Polusi udara yang ada di Jakarta dianggap sudah tidak sehat bagi tubuh. Terlalu sering terpapar polusi udara juga tidak sehat untuk kulit.

Polusi dan sinar UV dapat menjadi salah satu penyebab kerusakan dan dehidrasi kulit. Polusi udara mengandung zat berbahaya yang dapat menimbulkan masalah kulit, seperti menghancurkan sistem pertahanan kulit (skin barrier). Skin barrier sendiri memiliki peran penting untuk melindungi kulit. Yuk, scroll untuk info selengkapnya.

"Polusi udara mengandung banyak zat aktif yang berbahaya bagi kulit. Partikel halus dari zat berbahaya ini bisa menembus kulit, menyebabkan stres, peradangan, dan dapat menghancurkan sistem pertahanan kulit (skin barrier)," ujar Dokter Aestetik, dr. Elang Muhammad Firdaus, saat konferensi pers di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat, 11 Agustus 2023.

"Skin barrier berfungsi penting dalam menjaga kesehatan kulit, yaitu melindungi kulit dari kerusakan akibat polusi, sinar ultraviolet, zat kimia, kuman, dan bakteri, serta menjaga kelembapan kulit. Skin barrier yang terganggu atau rusak dapat mengakibatkan kulit kering, mudah terjadi iritasi, dan mudah terserang infeksi kulit," tambahnya.

Terdapat beberapa dampak singkat atau cepat yang dirasakan apabila kulit terlalu sering terpapar polusi salah satunya dari sisi look, kulit akan terlihat lebih kusam dan tidak cerah. Polusi udara sendiri merupakan radikal bebas yang berasal dari berbagai asap. 

"Polusi udara itu radikal bebas ya dari kendaraan, asap kendaraan, asap rokok, pabrik dan lain-lain," kata dokter Elang. 

"(Dampak singkat) look-nya jadi kelihatan lebih kusam, gak cerah gak glowing. Kering bisa jadi, lebih kusam atau malah jadi iritasi, kalau memang kulitnya sensitif, tapi kalau misalnya kulitnya gak sensitif biasanya gak langsung kelihatan, gak begitu signifikan," tambahnya.

Selain itu, terlalu sering terpapar polusi juga dapat mempermudah tumbuhnya jerawat.

"Bisa (jerawat). Jerawat juga kan ketidakseimbangan microbiome di kulit itu bisa, makanya jerawat bisa muncul dari radikal bebas, asap rokok pun termasuk kotoran ya, kalau kulit yang gampang jerawat bisa langsung muncul," ucapnya.

Kondisi udara di Jakarta yang penuh polusi. (Ilustrasi)

Photo :
  • VIVAnews/ M Ali Wafa

Paham akan bahaya dan dampak buruk polusi udara terhadap kulit, Ms Glow meluncurkan produk terbaru yakni Biome & Barrier Cream, yang hadir untuk membantu menjaga keseimbangan mikrobiome pada kulit wajah, memperkuat skin barrier, serta mampu mengunci hidrasi kulit hingga 72 jam. Ms Glow Biome & Barrier Cream diformulasikan khusus untuk pemilik kulit sensitif untuk menenangkan kulit dan menjaga hidrasi. 

"Kami selalu berkomitmen untuk melakukan inovasi sekaligus memberikan solusi atas kebutuhan perawatan dan perlindungan kulit di masyarakat. Ms Glow Biome & Barrier Cream dapat menjadi pertolongan pertama bagi kulit yang lelah, stres, kemerahan dan mengalami iritasi. Dengan begitu banyaknya polutan dan kebiasaan yang merusak skin barrier, kami membuat krim pelembap yang aman dan lembut untuk dipakai segala usia, ibu hamil dan menyusui, tentu saja sudah lolos BPOM," ungkap founder Ms Glow, Shandy Purnamasari.