Pria Hati-hati, Brewok Bisa Jadi Sarang Kuman!

Ilustrasi pria.
Sumber :
  • Freepik/halayalex

JAKARTA – Bercukur menjadi aktivitas yang dilakukan secara rutin oleh para pria. Terutama orang yang memiliki kadar hormon testosteron tinggi, rambut-rambut di wajah seperti kumis dan jenggot dapat tumbuh lebih cepat sehingga mengharuskannya becukur hampir setiap hari.

Memiliki kumis atau jenggot berkaitan erat dengan estetika wajah sekaligus kesehatan. Dari segi estetika, kumis atau jenggot yang terawat dan rapi tentu akan meningkatkan daya tarik wajah pemiliknya. Akan tetapi dari segi kesehatan, apabila kumis atau jenggot yang lebat tidak dirawat dengan baik justru akan menjadi sarang kuman dan bakteri yang akhirnya berdampak pada kerusakan kulit.

"Dari segi medis, kalau wajah kita banyak ditumbuhi kumis dan jenggot, itu jadi media tumbuhnya bakteri di kulit karena membuat kulit lebih lembab. Ujung-ujungnya bisa menyebabkan infeksi. Makanya kita sebagai cowok harus rajin shaving (bercukur)," kata dr. Hari Darmawan, Sp. KK, seorang ahli dermatologist, dalam acara The Art of Facial Hair Styling bersama Philips OneBlade, di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis 20 Juli 2023.

Ilustrasi pria berjenggot.

Photo :
  • Pixabay/Free-Photos

Menurut Dokter Hari, setiap pria memiliki waktu bercukur yang berbeda-beda tergantung pada seberapa cepat rambut wajah itu tumbuh. Kebanyakan, pada orang dengan hormon testosteron yang tinggi maka rambut di wajah bisa tumbuh sekitar 0,5-1 sentimeter per bulan, sehingga harus bercukur minimal 1-3 kali dalam seminggu.

Sementara itu, para pria juga sering menemui kendala saat bercukur, seperti luka karena terkena pisau cukur, kulit jadi kering, hingga munculnya kemerahan atau iritasi. Untuk mengatasi kondisi kulit tersebut, disarankan untuk bercukur dalam kondisi kulit yang basah atau lembab sehingga pori-pori lebih terbuka dan mempermudah proses mencukur.

"Untuk mencegah iritasi penting banget sebelum cukur cuci wajah dulu pakai air hangat. Jadi dalam keadaan basah biar pori-pori kulitnya terbuka dan dibersihkan pakai sabun. Before dicuci dulu, after dicuci lagi juga ngga masalah," jelasnya.

Setelah bercukur, penting juga untuk memperhatikan perawatannya. Apalagi bagi orang brewok atau yang kumis dan jenggotnya lebat, apabila tidak dirawat dengan benar maka akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan kulit dan rambut yang saling berkaitan.

Produk perawatan wajah seperti pelembab, sunscreen, atau serum juga akan sulit diserap oleh kulit apabila terhalang oleh lebatnya rambut di wajah. Dokter Hari menyarankan agar para pria bisa rajin menata kumis atau jenggotnya sehingga penggunaan skincare masih dapat diterima dengan baik oleh kulit.

Ilustrasi pria bercukur.

Photo :
  • Pixabay

"Kalau ngga dicukur otomatis skincare yang dipakai ngga masuk ke kulit. Jadi makanya timbul kulit kering hingga jerawat karena berewoknya ngga dicukur. Kalau skincare yang pasti  pakai moisturizer dan sunscreen, facial wash juga boleh. Diperhatikan dulu harus rapi kumis dan jenggotnya supaya skincare bisa masuk," terangnya.

Bercukur pun akan lebih mudah dengan alat cukur yang tepat seperti yang memiliki teknologi revolusioner yang dirancang untuk perawatan wajah. Philips OneBlade dapat mencukur janggut sepanjang apa pun. Sistem perlindungan gandanya yaitu lapisan licin yang dipadukan dengan ujung bulat menjadikan pencukuran lebih mudah dan nyaman. Teknologi cukuran ini memiliki cutter yang bergerak cepat (6000x per menit) sehingga efisien, bahkan pada janggut yang panjang.