Cantiknya Kolaborasi Batik Indonesia di Kain Sutra Kota Jinju Korea Selatan
- VIVA.co.id/Rochimawati
VIVA Lifestyle – Bekerja sama dengan Yayasan Kebudayaan dan Pariwisata Kota Jinju, batik karya BINhouse bisa dinikmati di atas kain sutra Korea Selatan asal Jinju. Terdiri dari lima look, karya kolaborasi BINhouse dan Jinju Silk berjudul yang berjudul “Kisah Batik Indonesia dan Jinju Silk” dipamerkan dalam pameran busana pada 11-12 November di Lotte Shopping Avenue, Jakarta.
Menurut Direktur Yayasan Kebudayaan dan Pariwisata Kota Jinju, Min Won-sik, motif batik yang dipilih merupakan batik yang berasal Jawa Tengah yaitu berupa titik-titik dan lurik yang kemudian diaplikasikan pada kain sutera produksi Jinju Silk. Scroll untuk simak artikel selengkapnya.
Dalam pameran tersebut, pengunjung dapat menikmati karya ‘Batik-Jinju Silk’ masa kini yang berdasar pada budaya tradisional Indonesia dan Kota Jinju. Pameran ini terwujud berkat kerjasama antar KBRI Korea Selatan dengan KOSRI (Korea Silk Research Institute) dan didukung oleh Kota Jinju serta KOFICE (Korean Foundation for International Culture Exchange).
CEO BINHouse Josephine Komara, mendesain motif Batik-Jinju Silk untuk proyek ini. Sementara desainer asal Korea Selatan, Park Seon-ock merancang Hanbok modern menggunakan kain motif batik tersebut.
Dalam galeri akan dipamerkan pula Hanbok artis-artis Korea Selatan karya desainer Park Seon-ock dan Hanbok Dal Hangari hasil kolaborasi dengan Kim Yeon-ah. Program pengalaman budaya seperti mencoba pakaian Hanbok Jinju Silk bagi pengunjung umum juga akan dipersiapkan.
Batik adalah teknik pewarnaan kain menggunakan malam dan motifnya memiliki arti simbolis. Batik merupakan seni kehidupan yang mendampingi perjalanan hidup sehingga dapat disebut sebagai jiwa masyarakat Indonesia.
Meskipun teknik seni kain batik terdapat di seluruh Asia, alasan ditetapkannya batik Indonesia sebagai Warisan Kebudayaan Tak Benda oleh UNESCO adalah karena budaya batik ada dalam kehidupan sehari-hari.
Jinju Silk adalah industri sutra Korea Selatan. Tidak hanya sebagai produsen 80% sutra di Korea Selatan, Kota Jinju juga merupakan salah satu dari lima produsen sutra terbesar di dunia. Brokat yang diproduksi di Kota Jinju memiliki reputasi konservatif karena telah digunakan oleh keluarga kerajaan dari Dinasti Goryeo hingga Kekaisaran Korea.
“Kota Jinju yang ditetapkan sebagai Kota Kreatif dalam bidang kerajinan dan kesenian rakyat oleh UNESCO adalah gudang harta berupa konten budaya,” kata Min Won-sik.
Ia menjelaskanakan melakukan upaya untuk menggali kembali warisan budaya Kota Jinju dan menggunakannya secara kreatif untuk meningkatkan nilai pendapatan daerah dan mempromosikan Kota Jinju.