Desainer Aksesori Ini Pamerkan 'Taman Bunga' di Jakarta Fashion Week 2023
- VIVA/ Rizkya Fajarani Bahar
VIVA Lifestyle – Penampilan yang menarik tentunya tidak lengkap jika hanya mengandalkan pakaian yang bagus tapa hadirnya aksesoris sebagai hiasan. Selain untuk menunjang penampilan, aksesoris juga dapat mendeskripsikan karakter seseorang karena bentuk dan makna yang menyesuaikan dengan selera pemakainya.
Perubahan era yang semakin modern ini juga sangat berpengaruh pada produksi aksesori fashion yang sangat mendukung para pelaku industri menciptakan beragam kreasi. Salah satunya adalah Jumpanona yang berinovasi menciptakan 950 silver-plated brass yang diolah menjadi berbagai bentuk
Aksesori klasik nan futuristik
Proses pembuatan silver yang memakan waktu lama ternyata justru membuahkan hasil yang lebih maksimal. Warna yang dihasilkan akan tampak bergradasi secara alami sehingga dapat dipakai untuk jangka waktu yang lebih lama.
Bahan brass atau kuningan masih banyak di pandang sebelah mata karena kurang memiliki nilai jual yang tinggi. Tetapi dengan inovasi Jumpanona mengolah brass menjadi silver, kualitasnya diyakini dapat menyerupai fine jewellery yang mewah dan mahal.
"Kami biasa mengolah bahan-bahan yang non-precious menjadi precious aksesori, yang mana kualitasnya mendekati fine jewellery tetapi tapi terbuat dari material non-precious," jelas Rina, selaku desainer dan founder Jumpanona, dalam konferensi pers Jakarta Fashion Week (JFW) 2023, di Jakarta, Selasa 25 Oktober 2022.
Brass memiliki tingkat oksidasi yang lebih tinggi dari pada silver, sehingga proses pengolahannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Tetapi Rina menjelaskan semakin lama prosesnya berlangsung, maka akan semakin bagus kualitas yang dihasilkannya.
Dalam kesempatannya menampilkan karya di JFW 2023 hari kedua, Rina mempersembahkan berbagai aksesori silver-plated brass yang bertema Masekar Saabian atau berarti Taman Bunga.
Tema tersebut berasal dari bahasa Bali yang berangkat dari penelitian Rina terhadap kehidupan para wanita di Pulau Dewata Bali yang hingga kini masih mempertahankan tradisi mereka.
"Masekar Saabian ini ceritanya kita ambil dari daerah Bali. Aku melihat banyak hal di acara dan tradisi Bali yang menggunakan bunga sebagai simbolnya," ujar Rina.
Berhubungan dengan JFW 2023 yang mengusung tema Fashion Reformation, Rina ingin menunjukan perubahan yang terjadi di antara gaya hidup masyarakat Bali sejak ratusan tahun yang lalu hingga sat ini.
"Aku ambil tema ini karena kalau dihitung-hitung sejak sekitar 100 tahun yang lalu, Bali sudah terbuka untuk turis. Hingga saat ini,
apa saja sih yang berubah dari Bali? Bagaimana perubahan wanita-wanita Bali, mulai dari gaya hidup, aktivitas, dan lainnya," kata sang desainer.
Berdasarkan pengamatannya, Rina menemukan bahwa masyarakat Bali masih menggunakan berbagai macam bunga dalam berbagai kesempatan seperti acara adat hingga memberikan persembahan.
"Jadi akhirnya aku menentukan Masekar Saabian ini yang berarti bunga sekebun. Aku pakai berbagai macam bunga yang aku ilustrasikan dan proses menjadi aksesoris," pungkasnya.
Jumpanona tampil dalam Fashion Force Award JFW yang merupakan ajang penghargaan tahunan yang menjadi barometer bagi emerging designers. Tahun ini telah terpilih tujuh jenama lokal yang terbagi atas dua kategori yaitu ready-to-wear dan aksesoris.