Injeksi Diprediksi Jadi Tren Perawatan Kulit 2022, Termasuk Salmon DNA
- Istimewa
VIVA – Tahun 2021 lalu, Kementerian Perindustrian mengatakan bahwa Indonesia memiliki populasi wanita sebanyak 150 juta jiwa dan diperkirakan akan menjadi pasar kosmetik terbesar kelima di dunia pada 10 hingga 15 tahun mendatang.
Diketahui, saat ini Indonesia memiliki 749 perusahaan industri kosmetik, dan Nielsen and Euromonitor memprediksi industri kecantikan Tanah Air akan tumbuh sebesar 7,2 persen atau Rp77,3 triliun setiap tahunnya.
Menjamurnya berbagai klinik yang menawarkan berbagai jenis perawatan kecantikan dengan harga beragam turut meningkatkan awareness masyarakat, menuntut mereka untuk lebih pintar dan cermat dalam memilih klinik yang aman, terpercaya dan berkualitas.
Menurut CEO Maharis Clinic Dr. Kevin Maharis, MD, Dip(Derm), treatment paling populer di kliniknya selama 10 tahun terakhir ini adalah 3-Steps-Lasers, Thermage, dan Ultherapy.
“Melihat data-data ini, kami memprediksi tren perawatan kulit yang akan diminati pelanggan di 2022 adalah injeksi untuk mengencangkan dan memberikan tampilan kulit sehat dan glowing, seperti salmon DNA booster dan Profhilo injection. Selain itu, Ultherapy dan injeksi Botox & filler juga akan tetap menjadi crowd favorite,” kata Kevin.
Maharis Clinic sendiri merupakan salah satu klinik kecantikan dan kesehatan premium di Indonesia yang baru saja merayakan ulang tahun ke-10. Kevin juga mengatakan bahwa selama 10 tahun berkiprah, pihaknya menyaksikan langsung meningkatnya awareness masyarakat akan kosmetik, perawatan wajah dan medical aesthetic, seiring dengan pesatnya perkembangan industri kecantikan Indonesia.
"Selama satu dekade bergerak di industri ini, kami melihat masyarakat mulai menyadari bahwa beauty is an investment, sehingga kami aktif melakukan edukasi masyarakat dan secara bersamaan terus meningkatkan keterampilan para dokter dan perawat kami melalui berbagai pelatihan dan sertifikasi sehingga keterampilannya terasah, dan dapat memberikan arahan dan solusi medis yang tepat kepada para pelanggan kami,” ucap Kevin.
Baru-baru ini, klinik tersebut juga menerima penghargaan sebagai Top 10 Filler Provider dari Toesyal di Indonesia. Di tahun 2020, perusahaan internasional penyedia estetika medis, MERZ Aesthetic, juga memasukkan mereka di daftar Top 10 Ultherapy Clinic di Indonesia. Mereka juga meraih penghargaan sebagai Top 3 Most Preferred Clinic di Indonesia untuk treatment Thermage FLX dari IDS Medical System.
“Kami sangat bangga dengan pencapaian Maharis Clinic selama satu dekade. Sejak awal berdiri di tahun 2012, kami berkomitmen untuk membangun klinik kecantikan berstandar tinggi yang mengutamakan kepuasan pelanggan," ujar Kevin.
Kevin dan timnya juga terus mengembangkan brand Maharis dengan meluncurkan Votre Peau, lini skincare yang didirikan pada tahun 2017 dan diformulasikan langsung oleh Kevin dan adiknya, dr. Ricky Maharis Sp. KK yang juga seorang dermatologis dan COO di klinik tersebut.
Rangkaian produk skincare mereka dibuat untuk kulit dan iklim Indonesia, menggunakan bahan-bahan aktif seperti niacinamide, peptide, dan retinoid, yang diformulasikan sedemikian rupa sehingga lembut di kulit dan mampu memberikan hasil sesuai dengan klaimnya.
Menyambut dekade selanjutnya, Kevin mengatakan pihaknya akan fokus untuk meningkatkan edukasi para pasien dan masyarakat tentang tren dermatologi, jenis-jenis perawatan kulit dan metode yang ada di industri.
”Salah satu cara kami untuk menumbuhkan trust konsumen adalah dengan memberikan edukasi dan fakta-fakta tentang treatment-treatment yang kami lakukan, berikut teknologi dan metode yang digunakan melalui berbagai platform kami. Sangat penting bagi kami untuk para konsumen paham dan mindful tentang perawatan yang mereka lakukan,” ucap Kevin.
Saat ini Maharis Clinic memiliki dua klinik yang berlokasi di Jalan Barito II No. 5, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dan Jalan Malabar No. 19, Setiabudi, Jakarta Selatan. Tim mereka sendiri terdiri dari 8 dokter, 6 perawat, dan 3 beautician dan lebih dari 50 jenis perawatan yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen.