Skincare Cegah Kulit Kusam, Tapi Bumil Wajib Hindari Bahan Ini
- Freepik/wayhomestudio
VIVA – Faktanya dengan bertambahnya usia, terpapar dengan polusi dan kotoran, serta pemakaian produk wajah yang tidak tepat, menjadi pemicu timbulnya berbagai permasalahan kulit wajah, termasuk kulit kusam. Kulit wajah yang kusam ternyata merupakan pertanda bahwa sedang dalam keadaan tidak sehat.
Dermatologist dr. Arini Widodo, SpKK memaparkan mengenai pentingnya perawatan kulit kusam. Menurutnya memiliki pengetahuan yang cukup dalam merawat kulit wajah kusam sangat penting, karena perlakuan yang salah dapat menyebabkan beberapa masalah kulit, seperti jerawat, iritasi bahkan alergi.
"Perawatan wajah dengan menggunakan produk perawatan dari bahan-bahan dan kandungan yang tepat sesuai dengan permasalahan kulitnya dapat membantu kulit wajah menjadi lebih sehat," tuturnya dalam keterangan pers Skin Soul Face Care "Glass Skin Series", Kamis, 10 Maret 2022.
Chief Marketing Officer Skin Soul by Amanda Manopo, Angelica Manopo, menyampaikan bahwa menurut survei yang dilakukan, 54,3 persen wanita dengan rentan usia 18-24 tahun di Indonesia mengalami permasalahan kulit kusam. Hal ini juga kerap dialami oleh para ibu hamil sehingga keinginan memakai skincare pun tak terelakan. Namun, ada satu zat kimia yang perlu dihindari.
"Mungkin pada ibu hamil yang perlu dihindari adalah retinol yang sering terkandung dalam night krim. Sisanya boleh seperti Salicylic Acid boleh di bawah 2 persen dan sudah ada izin BPOM," imbuhnya.
Sementara itu, perawatan wajah pada remaja juga sudah bisa dilakukan namun dengan cara tepat. Menurut dokter Arini, sebaiknya hindari pemakaian banyak produk karena justru dapat memicu masalah kulit.
Hal senada juga berlaku pada pemilik kulit sensitif yang sebaiknya memakai produk perawatan kulit dengan bertahap dan dioleskan tipis di minggu pertama. Sebaiknya, kandungan retinol juga dihindari dalam jumlah banyak dan tidak dicampur dengan kandungan vitamin C karena dapat memicu iritasi.
"Jangan sekali pakai langsung dua dan tiga produk," bebernya.
Kekinian, kata dokter Arini, perawatan kulit dirancang sesuai tren Glass Skin lantaran diminati oleh banyak orang di berbagai negara. Dokter Arini menuturkan bahwa tren Glass Skin adalah istilah populer yang menggambarkan kulit yang sangat halus, seolah tidak ada pori, mengkilat, dan bercahaya sehingga terlihat seolah tampak seperti kaca.
"Dengan kandungan utama Snail Filtrate dan Hyaluronic Acid yang ada dalam rangkaian produk ini, serta mengadaptasi tren Glass Skin yang kini kian digandrungi khususnya para wanita di Indonesia dan juga di negara-negara lain, kiranya rangkaian produk tertentu dapat membantu menciptakan kulit wajah yang sehat, lembab dan bercahaya," jelas Angelica Manopo.