Merasa Tak Menemukan Batik Kekinian, Pria Ini Ciptakan Brand Sendiri

Muhammad Lukhcy Dwi Pangestu
Sumber :
  • ist

VIVA – Batik, kain khas Indonesia ini tak lagi punya kesan tradisional dan ketinggalan zaman. Saat ini batik juga bisa dikenakan untuk tampil modern dan trendi.

Meskipun saat ini ada banyak model batik yang tersedia di pasaran, namun menurut pria bernama Muhammad Lukhcy Dwi Pangestu tidak banyak motif dan model batik kekinian. Ia ingin batik nyang bisa dipakai untuk pria atau remaja laki-laki. 

Karena kesulitan menemukan batik kekinian,  Lukchy membuat merek batik sendiri. Ia memberi nama Laskala pada batik hasil buatannya.

Ilustrasi Batik

Photo :
  • Laskala

Ia mendirikan merek tersebut pada 8 September 2020.  Lukchy menuangkan kecintaannya pada batik untuk membantu orang lain menjadi lebih peduli lingkungan, serta menyediakan peralatan terbaik untuk sesama musisi.

Karena dorongan tersebut akhirnya Muhammad Lukhcy mencoba melakukan riset yang lebih intensif terkait produk yang ingin diluncurkan. Agar fokus dalam bidang tersebut, Lukchy berhenti dari pekerjaan sebelumnya.

Ilustrasi Batik

Photo :
  • Laskala

“Saya ingin mengubah pola pikir masyarakat bahwa batik identik dengan acara formal seperti kondangan atau untuk bekerja saja sehingga terkesan kuno dan tua ketika digunakan,” kata Lukchy saat berbincang baru-baru ini.

Nama Laskala memiliki makna ukuran, atau lebih tepatnya menggambarkan presisi. Maka ia menghadirkan batik yang buat pemakainya terlihat lebih muda.

“Sesuai dengan tagline-nya Explore your true style, Laskala ingin memotivasi milenial untuk tidak ragu memilih gaya berpenampilan dengan outfit batik mengingat gaya berpakaian bisa mencerminkan kepribadian seseorang,” ujarnya.

Salah satu koleksinya bernama Dobby Premium yang terbuat dari kain tenun dobby bertekstur unik dengan motif yang tak kalah menarik. Selain itu, ada atasan batik dengan motif yang juga banyak digemari seperti motif kain Baturaden. Kain ini punya ciri khas corak tumbuhan berwarna gelap dan juga motif adu manis dimana terdapat pola yang terhubung di bagian kiri dan kanan pakaian batik.