Jangan Gunakan Make-up Remover untuk Hapus Lipstik, Ini Bahayanya

Ilustrasi bibir
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Membersihkan sisa lipstik yang masih menempel di bibir setelah seharian beraktivitas, sama pentingnya dengan membersihkan wajah dari sisa make-up. Biasanya, saat kita membersihkan wajah dengan menggunakan make-up remover atau micellar water, area bibir seringkali kita bersihkan sekaligus dengan menggunakan pembersih yang sama.

Tahukah kamu, cara seperti itu ternyata bisa merusak kecatikan bibir. Wajah dan bibir memiliki anatomi yang berbeda. Selain itu, bibir merupakan area yang sensitif, sehingga membersihkannya tidak boleh disamakan dengan pembersih wajah. Hal ini turut diutarakan oleh dokter estetik medis, dr. Maharani Prima, Dipl.AAM., CIBTAC.

"Bersihin muka sekaligus bibir itu salah. Ada lip remover khusus dengan kandungan tanpa alkohol yang aman untuk bibir. Jadi, jangan menggunakan make-up remover yang biasa digunakan untuk membersihkan muka," ujarnya saat Peluncuran Mahana Lip Cream di Twin House Cipete, Jakarta Selatan, Kamis 23 Januari 2020.

Lebih lanjut, dr. Maharani menjelaskan, yang lebih parah adalah menggunakan toner untuk membersihkan lipstik atau bibir. Toner mengandung alkohol, sehingga tidak disarankan untuk membersihkan bibir. Penggunaan terus-menerus toner, make-up remover dan micellar water untuk membersihkan bibir, bisa menimbulkan beberapa efek samping.

"Efeknya bibir bisa pecah-pecah karena iritasi. Efek samping lain, bibir bisa menghitam karena kandungan alkohol yang terdapat pada pembersih wajah tersebut," kata dia.

Menurutnya, kondisi paling parah bibir bisa alergi. Bahkan, dr. Maharani pernah mendapatkan pasien dengan keluhan yang sama. Sehingga, pasien tersebut sampai harus diberi salep dan obat minum. Jika kondisi semakin parah harus dimasukkan obat suntik. Dan menghilangkan bekasnya akan semakin sulit.

"Kalau enggak ada lip remover, ada alternatif lain dengan menggunakan bahan-bahan alami, seperti baby oil dan minyak zaitun. Pokoknya yang berbahan dasar minyak," jelas dr. Maharani.