Indonesia Potensial Jadi Tujuan Wisata Kesehatan Estetika
- VIVA/Sherly
VIVA – Kementerian Kesehatan beserta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif saat ini tengah melakukan sejumlah perencanaan untuk mewujudkan pariwisata kesehatan, baik itu dari alat medis maupun metode medis di Indonesia. Melihat hal itu, komite dokter yang bergerak di bidang estetika turut berperan serta mewujudkannya.
"Melalui komite dokter bidang estetika dan seminar ini, tentunya akan membantu pemerintah dalam mewujudkan pariwisata kesehatan. Yang mana, kita akan menarik para wisatawan masuk ke Indonesia lewat bidang kesehatan," kata Ketua Panitia Penyelenggara International Seminar Workshop Aesthetic Medicine (I-SWAM) Dr. Teguh Tanuwidjaja di ICE BSD, Tangerang, Minggu, 8 Desember 2019.
Menurutnya, saat ini, kesehatan estetika di Indonesia terus mengalami kemajuan, khususnya, pada daerah yang menjadi pilot project pengembangan wisata kesehatan, seperti antaranya Yogyakarta, Solo, Semarang, Bali, dan DKI Jakarta.
"Dari data kami, klinik estetika di Indonesia berkembang cukup baik, di mana sejauh ini sudah ada 1500 klinik dan di antaranya sudah mampu menarik pasien dari sejumlah negara maju, seperti Singapura, Jepang, China, dan benua Eropa. Melihat ini, kami yakin wisata kesehatan bidang estetik mampu menjadi unggulan," ujarnya.
Melalui pariwisata kesehatan ini pun, pihaknya ingin membuat perubahan pola masyarakat Indonesia yang lebih sering keluar negeri untuk melakukan perawatan kecantikan. Padahal diketahui, Indonesia juga memiliki kualitas sangat baik dalam bidang estetika, baik itu alat medis maupun dokternya.
"Lewat ini juga, kita bisa lebih mempromosikan keunggulan negara kita di bidang estetika, supaya sedikit demi sedikit masyarakat Indonesia merawat estetika tubuh cukup di Tanah Air saja karena fasilitas sudah lengkap dan ditangani dokter ahli berpengalaman," katanya.