5 Desainer Muda Indonesia Bakal Pamer Karya di Paris Fashion Week

Lima desainer yang akan tampil di Paris Fashion Week
Sumber :
  • VIVA/Shalli Syartiqa

VIVA – Kali pertamanya start-up Indonesia sukses membawa lima desainer pendatang baru yang usianya di bawah 25 tahun untuk memamerkan karya mereka di Paris Fashion Week 2018. Fashion Division akan membawa dan mengadakan independent fashion show di Paris Fashion Week 2018.

Paris Fashion Week 2018 akan digelar pada 25 September hingga 3 Oktober 2018 mendatang. Sementara itu, kelima desainer muda yang mendapat kesempatan memamerkan karyanya di Hotel Le Marois Salons France-Ameriques, Paris pada Jumat, 28 September 2018, pukul 18.00 waktu setempat.

Lokasi itu pernah digunakan John Galliano saat menggelar showcase koleksinya tahun lalu. Acara tersebut akan dihadiri oleh calon pembeli dari seluruh dunia, di antaranya pemilik The Goods Department Store, pemilik butik di Eropa, serta 50 media blogger fesyen dari Prancis, Rusia, Jerman dan Amerika Serikat.

"Event besar ini kami dedikasikan untuk mempromosikan fesyen Indonesia. Respon dari sana (Eropa) sangat baik. Setelah kami bocorkan salah satu koleksi busana lewat Instagram, sekitar 50 media dari Paris, Rusia, Jerman dan AS menyatakan akan datang dan meliput secara langsung," kata Founder & Program Director Fashion Division Indonesia, Wulan S Haryono dalam konferensi pers Lima Desainer Muda Go Internasional ke Paris Fashion Week di Jakarta Selatan, Jumat, 7 September 2018.

Lantas siapa saja kelima desainer muda Indonesia yang akan pamer karya di Paris Fashion Week 2018?

Mereka adalah Edrick Young (21), Amelia Novarienne Barus (24), Aurelia Joyann Trudy (18), Daniella Grace (23) dan Grasheli Andhini (23). Adapun Erdrick akan memamerkan desain perdananya bertajuk Santorini. Terinspirasi Pulau Santorini, Yunani, membuat Edrick merancang dress cantik berwarna putih dengan potongan bunga di pola koleksinya.

Sementara Amelia memilih koleksi ramah lingkungan. Karyanya memiliki desain lebih berantakan, warna alam dan aksen tali, yang menggambarkan wanita kepada realita dan lingkungannya yang terikat. Sedangkan Aurelia akan membawa koleksi bertema Midnight Dark Session, yang terinsprirasi dari wanita 'berbahaya'. Dia menerjemahkan lewat sentuhan warna merah dan sentuhan kulit.

Adapun Daniella membawa busana khas Indonesia, dengan aksen mutiara. Pemilihan mutiara diyakini Daniella cocok dengan masyarakat Prancis yang terkenal romantis. Dan Grasheli membawa gaun berbahan lurik dengan sentuhan warna hitam.