Perusahaan Sepatu Crocs Tutup Seluruh Pabriknya, Ada Apa?

Sepatu Crocs.
Sumber :
  • viciousbabushka.com

VIVA – Perusahaan sepatu Crocs telah mengumumkan bahwa mereka akan menutup dua pabrik terakhir mereka, satu di Meksiko dan satu di Italia, dalam upaya untuk memaksimalkan keuntungannya.

Kabar ini pun membuat heboh para penggemar Crocs, meski desain sepatu tersebut juga banyak dibenci orang di seluruh dunia.

Menanggapi ketakutan para pelanggannya, Crocs lantas memberikan pernyataan via akun Twitter resmi mereka. "FALSE ALARM: We aren't going anywhere," tulis mereka.

Tak hanya itu, mereka juga meyakinkan para pelanggan bahwa Crocs tidak akan tutup dan hilang dari dunia fesyen.

"Take comfort, #CrocNation. Our future remains as bright, bold and colourful as ever," demikian pernyataan mereka.

Namun, saat perusahaan itu tengah mencari cara untuk mengalihdayakan produksinya, Crocs juga akan kehilangan kepala keuangan mereka tahun depan.

CFO Carrie Teffner akan mengundurkan diri dari posisinya bulan ini. Secara efektif, ia akan meninggalkan perusahaan pada 1 April 2019 mendatang. Ia bakal digantikan oleh Anne Mehlman dari Zappos.com, perusahaan ritel sepatu milik Amazon, seperti dilansir dari Lad Bible, Minggu, 12 Agustus 2018.

Pengunduran diri Teffner terjadi setelah Crocs berencana untuk menutup 160 dari 558 store mereka di seluruh dunia di akhir tahun 2018 nanti. Saat ini sebanyak 28 store yang sudah ditutup.

Meski begitu, hingga saat ini, pihak Crocs belum mengumumkan detail tentang di mana atau di negara mana sepatu-sepatu mereka akan diproduksi. Saat ini, kantor pusat perusahaan berbasis di Niwot, Colorado di Amerika Serikat, dekat Denver.

Peluncuran high heels Crocs pada bulan Juli 2018 lalu juga disebut-sebut berkontribusi terhadap menurunnya keuntungan mereka.

CEO sekaligus presiden Crocs, Andrew Rees mengatakan. "Penjualan clog dan sandal kami baik, dan kami berada di posisi yang baik untuk paruh belakang tahun ini."