Penting Diperhatikan Saat Pilih Baju dan Sepatu Lari
VIVA – Dalam beberapa tahun belakangan, olahraga lari tidak sekadar untuk menyehatkan tubuh, tapi juga telah menjadi gaya hidup, terutama bagi masyarakat perkotaan. Ini terlihat dari banyaknya gelaran kompetisi lari, dan juga komunitas lari yang tumbuh di ibu kota.
Saat lari telah menjadi gaya hidup, maka segala perlengkapan pendukungnya juga menjadi perhatian bagi para penggemarnya, mulai dari baju hingga sepatu. Meski demikian, harus memperhatikan perlengkapan untuk berlari.
Menurut Reza Puspo, pendiri Indo Runners, hal itu untuk mendapatkan rasa nyaman dan mengurangi risiko cidera pada saat berlari. Menurutnya, kini banyak produk penunjang kegiatan berlari yang tersedia, baik itu produk lokal hingga internasional, ataupun dari yang murah hingga mahal.
"Kalau sepatu tergantung tingkat kenyamanan kaki masing-masing, apakah ada yang bentuknya bergelombang, ada lengkungannya atau yang flat," kata dia saat ditemui usai konferensi pers Kartini Run 2018 di Balai Pertemuan Metro Jaya, Jakarta, Kamis 5 April 2018.
Karena itu, dia menyarankan sebelum membeli sepatu, sebaiknya mencari tahu terlebih dahulu kebutuhan dan bentuknya sesuai dengan postur kaki. Di samping itu, dia juga menyarankan mempertimbangkan bantalan sepatu itu sendiri demi kenyamanan saat berlari.
"Sepatu lari itu biasanya umurnya 600 kilometer karena dia punya daya membal. Kalau sudah tidak membal, makin lama tambah keras. Kalau cukup aktif lari seperti saya, biasanya membedakan sepatu racing pakai yang lebih minimalis, sedangkan untuk latihan yang penuh kemembalannya," tutur dia.
Sementara untuk baju, dia menyarankan untuk memilih model dry fit. Pakaian ini, menurut Reza, lebih cepat menyerap keringat.
"Jadi kalau bisa jangan katun. Kalau dry fit, keringat bisa memuai dan enggak nempel di badan, kalau katun nempel," ujar Reza. (mus)