Uniknya Koleksi Busana Terinspirasi Mimpi Buruk Masa Kecil
- VIVA.co.id/Ayu Utami Paramitha
VIVA – Indonesia Fashion Chamber (IFC) menyelenggarakan acara fashion presentation bertajuk Media Viewing Trend. Ajang ini bertujuan memperkenalkan perkembangan tren fesyen di Indonesia kepada kalangan media, buyer, dan stakeholder terkait.
Dengan mengangkat kekuatan konten lokal dan kesinambungan dengan tren global serta inspirasi lintas kultur dari mancanegara, Indonesia berpotensi memberikan tawaran tren fesyen dalam skala internasional.
"Dengan mengoptimalkan kekayaan heritage yang kita miliki, industri fesyen Indonesia memiliki kekuatan untuk menjadi sorotan dunia. Kalau kita merasa yakin dengan yang kita punya, maka dipastikan kita akan semakin kokoh," kata ucap Ali Charisma, National Chairman IFC di Jakata, Senin 26 Maret 2018.
Namun jika merasa tidak percaya diri dan selalu berpatokan dengan Eropa dan Negara Barat, menurutnya, Indonesia akan selalu berada di belakang. Sementara itu, ditampilkan juga sejumlah presentasi karya desainer berbakat Indonesia yang mewakili sejumlah kategori busana, yakni avant garde, urban, muslim, dan evening wear.
Sederet desainer yang memperlihatkan karyanya pada perhelatan kali ini, seperti Jumpanona dari Rilya Krisnawati, Malea dari Mega MA, NY dari Novita Yunus, Dina Midiani, Aldre, Yunita Kosasih, dan The Future yang terdiri dari desainer yang baru lulus dari sekolah mode, seperti Inas Nabila, Lania Rakhma, Gabriella Manurung, Aji Suropati, Ray Alan dan Sasig.
"Perhelatan ini merupakan suatu tugas bagaimana desainer Indonesia dapat mencerminkan Indonesia, baik di dalam atau pun di luar negeri, " ucapnya.
Adapun Aldre mengangkat mimpi-mimpinya ketika masih kecil ke dalam desain baju buatannya. Uniknya, bukan mimpi indah yang ia tuangkan pada koleksinya, melainkan mimpi buruk yang menyeramkan.
Mimpi buruk tersebut ia tuangkan pada koleksi terbarunya yang bertema Childhood Nightmare. Koleksi yang didominasi dengan warna hitam tersebut dipadukan dengan aksesori beragam seperti topeng, bros, dan masih banyak lagi.
"Koleksi kali ini terinspirasi dari mimpi buruk aku dari kecil. Kebetulan aku orang yang penakut, dan hal menakutkan yang aku lihat sering terbawa mimpi," ucapnya saat ditemui oleh VIVA.
Selain busana, aksesori yang digunakan para model pun terinspirasi dari hal yang ia takuti, seperti kumbang. Desain miliknya memiliki ciri khas berupa outer oversized.
"Setiap kali aku membuat rancangan, aku mau mewujudkan apa yang ada di pikiran aku. Walau terkadang orang bilang desain ini creepy namun menurutku it's ok to be different, dan ada peminatnya juga," ucapnya.
Pada IFC 2018 ini Aldre menampilkan 12 koleksi dengan bahan dasar yang didominasi denim, jeans, dan beberapa sentuhan kain dari Jepang. Media Viewing Trend 2018 digelar selama dua hari, hari ini dipamerkan koleksi busana avant garden dan urban, sedangkan besok, 27 Maret 2018, akan ada presentasi koleksi busana muslim dan evening wear.