Java Jazz 2017 Usung Konsep Betawi
- The Ambassadors Band
VIVA.co.id – Berlandaskan kearifan lokal, gelaran Java Jazz 2017 saat ini coba mengusung konsep ala budaya Betawi. Dewi Gontha, Direktur Utama PT. Java Festival Production, membeberkan secara mendalam terkait konsep ini.
"Tahun ini, kita menyelenggarakan Java Jazz yang ke-13 dengan mengangkat konsep Betawi serta ondel-ondel. Artis yang sudah hadir 30 persen, terus akan masih berdatangan sampai tanggal 4 Maret mendatang," kata Dewi, di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu 1 Maret 2017.
JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, kembali didaulat sebagai tempat hajatan musik Jazz terbesar di Indonesia tersebut. Persiapannya terbilang sudah matang dan siap untuk dipakai.
"Kebanyakan panggung sudah berdiri. Tahun ini, sajian Java Jazz agak berbeda tampilannya, terutama area outdoor kami," kata Dewi.
Dalam tiga hari yakni 3 - 5 Maret 2017, Java Jazz bakal digelar melalui 14 panggung berbeda. Penampilnya amat banyak, yakni mencapai angka 170-an. Inovasinya tak sampai di situ. Konon nanti, Java Jazz turut menyediakan live streaming agar bisa dinikmati oleh khalayak luas.
"Kita ada program 360 derajat (live streaming), jadi kalau lihat ke situsnya nanti, bakal ada link khusus yg bisa menjadi tampilkan secara 360 derajat. Itu jadi sesuatu yang baru buat kita," tutur Dewi, yang juga merupakan anak kandung dari pendiri Java Jazz, Peter F. Gontha. (ren)