KPK Ajar Antikorupsi Melalui Panggung Sastra Teater

Panggung teater yang mengajarkan antikorupsi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Putri Firdaus

VIVA.co.id – Teater berjudul 'Raksasa, Bisikan Akar Putih dari Pohon Tak Bertepi' hasil kerja sama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Yayasan Jendela Ide telah sukses dipertontonkan di hari pertama pada Kamis, 22 Desember 2016, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.

Penonton teater ini didominasi oleh pelajar Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tak sedikit pula orangtua dan guru yang datang mendampingi anak mereka menonton pertunjukan ini.

Teater ini menceritakan kisah lima orang murid yang berusaha untuk menghidupkan kembali pohon harapan setelah hancur akibat tabiat buruk seorang pemimpin keji. Pemimpin tersebut juga telah mengubah kota menjadi tidak ramah lingkungan dan menimbulkan kesengsaraan bagi para penghuninya.

Untuk melawan sang pemimpin, dibutuhkan orang-oramg dengan 10 nilai integritas yaitu jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, adil dan sabar. Kekuatan inilah yang akhirnya membuat kekuasaan si pemimpin menjadi hancur.

Secara visual, teater ini sangat memanjakan mata. Kostum berwarna-warni dan teknologi video mapping untuk menggambarkan latar tempat cukup membuat penonton betah melihat pertunjukan hingga usai. Pemain teater juga didominasi oleh anak-anak belasan tahun yang menggemaskan.

Sesuai dengan target penontonnya, anak-anak dan remaja, dialog dalam teater ini dibuat dengan bahasa yang ringan dan diselingi lagu dengan lirik dan nada yang cukup mudah dicerna oleh anak-anak. Tak hanya itu, di salah satu adegan para penonton juga diajak menjadi bagian pertunjukan dengan membunyikan terompet yang sudah dibagikan sebelum masuk ke ruang pertunjukan.

Beragam komentar muncul dari penonton. Winda, orangtua yang membawa dua orang anaknya, mengatakan bahwa pertunjukan ini menghibur dan menarik untuk ditonton oleh anak-anak.

"Ceritanya bagus, warna-warni gitu kan anak-anak suka. Kalau dipoles sedikit lagi mungkin akan lebih baik," kata dia kepada VIVA.co.id seusai pertunjukan.

Beda halnya dengan Winda, Adhie, penonton yang juga datang bersama putranya, menganggap 10 nilai yang hendak disampaikan kurang tersampaikan.

"Kalau ingin menyampaikan pesan 10 nilai integritas diri, saya rasa masih kurang tersampaikan. Nilai tersebut kurang dielu-elukan dalam dialog," kata dia.

Pertunjukan ini digelar selama dua hari mulai 22 hingga 23 Desember 2016 di Teater Ismail Marzuki. Tak perlu merogoh kocek untuk menyaksikan petualangan 5 murid ini karena Anda bisa menontonnya secara gratis.