Pentingnya Tanamkan Sejarah Bahari pada Anak
- BIMO/ VIVA
VIVA.co.id – Selain pendidikan karakter bagi para penerus bangsa, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, juga mengatakan, bahwa pendidikan sejarah bahari bangsa Indonesia juga penting ditanamkan pada anak. Hal ini ia sampaikan usai membuka Konferensi Sejarah X, dengan tema Budaya Bahari dan Dinamika Kehidupan Bangsa dalam Perspektif Sejarah.
"Seperti yang disampaikan Bung Karno jangan pernah melupakan sejarah, pendidikan ini sangat penting, tentu temanya berkaitan dengan bahari atau maritim. Bagaimana yang paling penting sejarah ini tetap diingat oleh masyarkat dan pemuda yang akan meneruskan dengan cara yang lebih baik dan benar," kata dia saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudriman, Jakarta Pusat, Senin 7 November 2016.
Ia juga mengatakan, meski harus tetap dapat bersaing dengan gerusan globalisasi modern, pemuda Indonesia harus tahu dari mana mereka berasal.
"Mereka tahu dari mana mereka berasal, tanpa harus kebarat-baratan, tapi tentu bisa berkompetisi dengan anak lain di luar Indonesia. Untuk itu penting untuk mengetahui sejarah, tapi bukan hanya terlena romantisme, tapi tetap tahu akar kita dari mana," kata dia.
Namun demikian ia juga mengatakan bahwa, dalam mempelajari sejarah jangan sampai yang anak-anak merasa terbebani. Menurutnya, anak-anak harus bisa menghayati dan mengikuti arti dari sejarah bangsa.
"Bukan berarti sejarah monoton, dalam arti baca text book berhalaman-halaman yang tebal. Tak mungkin kita habiskan waktu membaca terus. Lalu bagaimana kemudian mereka tahu dalam implementasi kehidupan lainnya, apa sejarah yang diimplementasikan untuk bisa mengingatkan kita tentang Indonesia," ujarnya menjelaskan.
Lebih lanjut dia juga mengingatkan tentang pentingnya meluruskan sejarah. Hal ini menjadi penting, agar para penerus bangsa, paham sejarah bangsa Indonesia yang sesuai.
"Dalam kaitannya, bagaimana kemudian berbangsa dan bernegara harus dilakukan secara benar. Bagaimana Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, UUD 45 bisa dimplemetasikan seluruh rakyat Indonesia.”
(mus)