Kisah Pak Raden Jual Lukisan ke Jokowi dan Dibeli Prabowo

Pak Raden Jual Lukisan
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Drs Suyadi atau yang lebih dikenal dengan Nama Pak Raden meninggal dunia pada pukul 22.05 WIB, Jumat malam 20 Oktober 2015. Tokoh pencipta Si Unyil itu menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pelni, Jakarta Pusat.

Sebelum meninggal dunia, Pak Raden memang sempat masuk rumah sakit pada Jumat pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Suyadi dirawat di rumah sakit tersebut dan dalam keadaan tidak sadarkan diri.

"Memang 2-3 hari belakangan, Bapak katanya tidak enak badan. Namun kami belum tahu, dia sakit apa," ujar Asisten Drs Suyadi, Prasodjo CS.

Pak Raden meninggal pada usia 82 tahun, dan tanggal 28 November mendatang ia akan berulang tahun ke-83. Sudah sejak lama kesehatan Pak Raden memang kurang baik. Dia bahkan terpaksa menjual lukisannya yang berjudul 'Perang Kembar' untuk biaya mengobati kakinya pada 2013.

Lukisan itu kemudian dibeli Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan harga Rp50 juta. Prabowo membeli lukisan itu untuk membantu Pak Raden membiaya pengobatannya. Prabowo berharap dana dari penjualan lukisan itu dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kesehatan Pak Raden.

Sebelumnya, Pak Raden sempat menawarkan lukisan itu kepada Presiden Joko Widodo yang waktu itu masih menjadi gubernur DKI Jakarta. Pada Jumat 13 September 2013, Pak Raden yang menggunakan kursi roda dan lengkap menggunakan atribut Pak Raden datang ke Balai Kota Jakarta.

"Saya ingin menjual lukisan dan buku saya kepada Pak Jokowi. Kalau laku, uangnya saya gunakan untuk mengobati kaki saya," kata Pak Raden kala itu.



Sayangnya, ia gagal bertemu Jokowi. Gubernur Jakarta itu tengah mengunjungi Pasar Blok G, Tanah Abang. Meski tak bertemu Jokowi, ia sempat ditemui Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Ahok kala itu berjanji membuat agenda untuk mempertemukan Pak Raden dengan Jokowi.

Lukisan Pak Raden saat itu akan dijual seharga Rp60 juta. Dia ingin menawarkan lukisan kepada Jokowi karena Presiden RI itu adalah orang Solo, jadi dianggap cocok memiliki lukisan 'Perang Kembang' milik Pak Raden.

Selain lukisan, Pak Raden juga menjual tiga buku anak yang bercerita tentang wayang. Tiga buku ciptaannya itu berjudul Suti, Trimo, dan Sumantri. Ia mengaku membuat buku ini karena prihatin terhadap langkanya buku cerita anak-anak yang berlatar pewayangan.