Cerita Epik Ramayana 'Disulap' dalam Bentuk Komik Modern
VIVA.co.id - Bagi pencinta kisah epik Ramayana, cerita legendaris yang telah diangkat dalam berbagai media baik film, novel, maupun teater, kini hadir dalam bentuk komik dengan judul The Grand Legend Ramayana (GLR) karya komikus Is Yuniarto.
Komik fiksi fantasi yang terinspirasi oleh kisah petualangan cinta Rama bersama Shinta melawan Rahwana itu, kini tayang hingga 11 chapter di majalah kompilasi komik re:ON dan chapter 12-nya akan segera terbit akhir bulan ini.
Menurut informasi yang diperoleh dari penerbit kompilasi komik buatan para komikus Indonesia itu, GLR dihadirkan untuk mengakomodir minat penggemar kisah Ramayana, sekaligus juga untuk menjaring minat para pembaca muda yang belum mengenal apa itu Ramayana.
Shinta (Frea), Is Yuniarto, dan Shinta (Bella)re:ON Comics merupakan kompilasi komik karya para komikus lokal yang terdiri dari lima hingga tujuh judul komik remaja dalam berbagai genre yang terbit setiap enam minggu sekali.
“Dulu di tahun 70-an pernah ada komik Ramayana, karangan almarhum Bapak RA Kosasih. Namun, seiring berjalannya waktu, kami merasa perlu untuk memperkenalkan kembali kisah Ramayana ini ke pembaca muda saat ini,” ujar salah seorang pendiri re:ON Comics, Yudha Negara Nyoman kepada VIVA, Minggu 22 Februari 2015.
Namun, apa yang beda ditampilkan dalam komik dan tayangan drama di film? Penulis ingin menarik pembaca dengan sungguhan lebih modern.
“Penceritaan komik GLR di re:ON Comics dikisahkan dengan cita rasa modern, agar lebih mudah diterima oleh pembaca zaman sekarang," sambungnya.
Salah satu contohnya, menurut Yudha, yakni Rama yang menggunakan sepasang pistol sebagai senjatanya. Bahkan, Rahwana pun mengenakan jas panjang, agar tampak lebih berwibawa. Shinta di GLR ini, tambahnya, digambarkan sebagai seorang gadis yang mampu bertarung, serta membawa bazooka sebagai senjata utamanya.
"Is Yuniarto memang komikus yang paling pas untuk komik Ramayana, karena sejak dulu passion-nya memang di cerita perwayangan. Selain itu, style gambarnya memiliki ciri khas tersendiri dan ia juga memiliki banyak penggemar,” ungkap Yudha.
Yudha bersama dengan Chris Lie dan Andik Prayogo mendirikan re:ON Comics sebagai salah satu inkubator komikuslokal yang dikelola secara profesional, dengan misi utama untuk membangkitkan kembali kejayaan komik Indonesia. Selain dalam bentuk komik, GLR ini juga memiliki cosplay, atau pemeran kostumnya.
Karakter Shinta diperankan oleh Isabella Imanuella yang berprofesi sebagai model dari Bandung, sedangkan kostumnya dibuat oleh costume maker profesional yaitu Frea Mai. Di event Anime Festival Asia Indonesia (AFAID) 2014 yang lalu, keduanya tampil bersama sebagai karakter Shinta.
Mengenai cosplay, Is Yuniarto mengatakan, “Awalnya saya kira hanya ada Bella sebagai cosplay Shinta. Tetapi, kemudian muncul juga Frea sebagai Shinta dan bersama rekannya yang memerankan karakter Rama.
Alhasil, booth re:ON di AFAID semakin ramai dikerumuni pengunjung yang mau minta tandatangan dan berfoto bareng.
Komikus asal Surabaya, Jawa Timur, yang dikenal sebagai pria ramah ini dari kecil memang ingin menjadi komikus yang memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia internasional. Hal ini, sejalan dengan visi dan misi re:ON Comics untuk memperkuat industri komik dalam negeri di tengah gencarnya gempuran komik luar. re:ON Comics bisa didapatkan di toko buku seperti Gramedia dan Gunung Agung. (asp)
Baca juga: