Ciri-Ciri Narcissistic Personality Disorder yang Harus Kamu Ketahui! Apakah Kamu Mengalaminya?

Narcissistic Personality Disorder
Sumber :
  • istockphoto.com

VIVA – Kamu pasti sering dengar orang disebut "narsis" hanya karena mereka suka memamerkan pencapaian atau terlihat percaya diri di media sosial. Tapi, tahukah kamu kalau Narcissistic Personality Disorder (NPD) sebenarnya adalah gangguan kepribadian yang jauh lebih serius dibanding sekadar narsis biasa?

Masalahnya, banyak yang keliru dalam menilai atau bahkan memberikan label "narsis" kepada seseorang. Salah diagnosis atau tuduhan yang nggak berdasar bisa memperburuk kondisi orang dengan NPD, dan ini tentu bisa berdampak buruk bagi mereka.

Tapi, nggak perlu khawatir. Di sini, kamu bakal dapat penjelasan yang lebih mendalam tentang apa itu NPD, bagaimana mengenali gejalanya, memahami penyebabnya, dan cara yang tepat untuk berinteraksi dengan orang yang mengalaminya.

Apa Itu Narcissistic Personality Disorder?

Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan pola pikir, perasaan, dan perilaku yang cenderung memandang diri sendiri secara berlebihan. Menurut DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders), NPD berbeda dari narsisme sehari-hari.

Penderita NPD memiliki kebutuhan mendalam akan perhatian, kekaguman, dan pengakuan, serta menunjukkan kurangnya empati terhadap orang lain. Hal tersebut memiliki ciri yang sama dari karakteristik dari sifat “pamer”. Narsisme biasa bisa berupa kepercayaan diri yang tinggi, sedangkan NPD melibatkan pola perilaku kronis yang mengganggu kehidupan seseorang dan orang-orang di sekitarnya.

Ciri-Ciri Narcissistic Personality Disorder

Menurut DSM-5, seseorang dapat didiagnosis memiliki NPD jika menunjukkan lima atau lebih dari ciri-ciri berikut:

  1. Perasaan Superioritas dan Keistimewaan yang Berlebihan: Individu dengan NPD cenderung merasa bahwa mereka lebih istimewa daripada orang lain. Mereka percaya bahwa bakat atau kecerdasan mereka tidak ada duanya, sehingga orang lain harus mengakui keistimewaan mereka.
  2. Fantasi Berlebihan: Mereka sering kali hidup dalam fantasi kesuksesan yang tidak realistis, kekuasaan, atau kecantikan yang melebihi kenyataan. Hal ini membuat mereka terputus dari realita.
  3. Kurangnya Empati: Salah satu tanda paling mencolok dari NPD adalah kurangnya kemampuan untuk memahami perasaan orang lain. Mereka sering mengeksploitasi orang lain tanpa merasa bersalah.
  4. Perasaan Unik dan Tidak Ada yang Menyaingi: Mereka meyakini bahwa tidak ada orang yang setara dengan mereka, dan hanya orang-orang istimewa yang bisa memahami mereka.

Faktor Penyebab Narcissistic Personality Disorder

Berbagai faktor dapat menyebabkan seseorang mengembangkan NPD, antara lain:

  1. Pengalaman Masa Kecil: Pengalaman buruk di masa kecil, seperti penolakan, kegagalan, atau bahkan kekerasan, dapat memicu perkembangan NPD. Anak-anak yang merasa diremehkan atau terlalu dipuji tanpa landasan yang realistis mungkin mengembangkan pola pikir narsisistik.
  2. Early Relationship: Hubungan yang buruk dengan orang tua atau teman di masa kecil juga bisa menjadi pemicu. Ketika anak tidak mendapatkan validasi yang sehat dari orang dewasa, mereka bisa mengembangkan sikap narsis untuk melindungi diri dari rasa rendah diri.
  3. Faktor Genetik: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dapat mempengaruhi seseorang untuk mengembangkan NPD, terutama jika ada riwayat keluarga dengan gangguan serupa.
  4. Pengalaman Emosional: Seseorang yang hipersensitif terhadap kritik atau kegagalan di masa kecil mungkin akan mengembangkan mekanisme pertahanan dengan menjadi narsisistik.

Tipe-Tipe Narcissistic Personality Disorder

Ada dua tipe utama NPD yang biasanya muncul:

  1. NPD Adaptif: Pada tipe ini, individu mampu menyadari bahwa mereka memiliki NPD dan mencoba menyesuaikan diri agar tidak merugikan orang lain. Mereka berusaha beradaptasi dengan kondisi mereka, meskipun narsisisme tetap hadir.
  2. NPD Tidak Adaptif: Sebaliknya, tipe ini membuat individu cenderung kesulitan mengendalikan emosi, bahkan di tempat umum. Mereka cenderung memiliki masalah dalam berinteraksi dengan orang lain dan sering kali tidak menyadari bahwa mereka memiliki NPD.

Ada juga tipe overt (terbuka) dan covert (tersembunyi). Penderita overt NPD akan secara terang-terangan menunjukkan sikap sombong dan manipulatif, sementara covert NPD lebih terselubung dan manipulatif secara halus.

Cara Menghadapi Orang dengan NPD

Jika seseorang didiagnosis memiliki NPD, pendekatan terbaik adalah dengan mencari bantuan profesional. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

1. Bantuan Psikolog dan Psikiater

Bantuan Psikolog dan Psikiater

Photo :
  • pexels.com

Terapi adalah metode yang paling umum untuk menangani NPD. Psikoterapi dapat membantu individu memahami dan mengelola gejala mereka, sementara psikiater mungkin meresepkan obat-obatan untuk kondisi yang lebih parah.

2. Komunikasi Efektif

Komunikasi Efektif

Photo :
  • pexels.com

Ketika berhubungan dengan seseorang yang memiliki NPD, penting untuk menggunakan bahasa yang tidak konfrontatif. Misalnya, alih-alih mengatakan, "Kamu sangat narsis," coba mulai percakapan dengan, "Aku merasa ada perubahan dalam perilakumu, dan aku ingin membicarakannya."

3. Farmakoterapi (Penggunaan Obat)​

Farmakoterapi (Penggunaan Obat)?

Photo :
  • pexels.com

Dalam beberapa kasus, penggunaan obat-obatan diperlukan untuk mengelola gejala NPD yang lebih berat, terutama jika penderita mengalami masalah emosional yang serius seperti depresi atau kecemasan yang menyertai NPD.

Narcissistic Personality Disorder bukanlah hal yang bisa dianggap remeh atau didiagnosis secara sembarangan. Memahami tanda-tanda NPD, penyebabnya, dan cara menanganinya adalah langkah awal menuju penanganan yang tepat.

Jika Anda atau orang terdekat Anda menunjukkan gejala NPD, mencari bantuan dari profesional kesehatan mental adalah solusi terbaik untuk mengelola kondisi ini dengan efektif.