Mood Swing: Penyebab, Jenis, Dampak, dan Cara Mengatasinya!

Ilustrasi Mood Swing
Sumber :
  • www.freepik.com/free-vector

VIVA – Di tengah kesibukan dan tekanan hidup di Indonesia, mood swing sering kali menjadi tantangan yang harus dihadapi banyak orang. Perubahan suasana hati yang tiba-tiba dapat mengganggu produktivitas, hubungan sosial, dan kesehatan mental.

Tuntutan pekerjaan, masalah finansial, dan situasi sosial yang penuh tekanan sering kali memperburuk kondisi ini, membuat kita merasa tidak berdaya. Namun, penting untuk menyadari bahwa ada cara untuk mengatasi masalah ini.

Dengan menerapkan strategi pengelolaan emosi yang tepat, kita bisa belajar untuk merespons perasaan kita dengan lebih baik, dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih seimbang dan bahagia.

Apa Itu Mood Swing?

Mood swing adalah keadaan ketika suasana hati seseorang berubah secara tiba-tiba dan ekstrem. Perubahan ini bisa berlangsung dalam waktu singkat, misalnya, dari merasa bahagia tiba-tiba menjadi marah atau sedih.

Penyebab Umum Mood Swing

Mood swing bisa dipicu oleh berbagai faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik, emosional, dan lingkungan. Berikut beberapa penyebab umum yang bisa menyebabkan perubahan suasana hati ini:

  1. Stres 

Stres adalah salah satu penyebab utama mood swing. Tuntutan hidup yang tinggi, seperti pekerjaan yang menumpuk, masalah keuangan, atau tekanan sosial, bisa menciptakan stres emosional yang cukup besar. Ketika merasa tertekan, tubuh mengeluarkan hormon stres, seperti kortisol, yang bisa memicu reaksi emosional yang tidak stabil. Contohnya, seseorang yang merasa stres di tempat kerja bisa mendadak marah saat menghadapi masalah kecil di rumah.

  1. Perubahan Hormonal 

Perubahan hormon dalam tubuh juga bisa memengaruhi suasana hati. Wanita sering mengalami fluktuasi hormon yang signifikan selama siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause.

Pada masa ini, kadar hormon seperti estrogen dan progesteron bisa berubah, yang membuat  neurotransmitter di otak yang mengatur suasana hati. Ini bisa menyebabkan perasaan cemas, sedih, atau marah. Selain itu, perubahan hormonal pada pria, seperti penurunan testosteron seiring bertambahnya usia, juga bisa berkontribusi pada perubahan emosi.

  1. Kondisi Medis 

Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan mood swing. Gangguan mental, seperti depresi dan gangguan bipolar, dikenal sering mengakibatkan perubahan suasana hati yang ekstrem.

Depresi bisa membuat seseorang merasa hampa atau putus asa, sementara gangguan bipolar bisa menyebabkan episode mania yang membuat seseorang sangat bersemangat, diikuti oleh periode depresi yang dalam. Penyakit fisik seperti hipotiroidisme atau masalah neurologis juga bisa berkontribusi pada perubahan suasana hati yang tidak stabil.

  1. Faktor Lingkungan

 Lingkungan sosial dan fisik seseorang bisa memengaruhi suasana hati. Misalnya, seseorang yang tinggal di lingkungan yang tidak mendukung atau beracun dapat mengalami tekanan emosional yang lebih besar. Paparan terhadap berita negatif, media sosial, atau peristiwa traumatis juga dapat memicu mood swing. Lingkungan yang penuh konflik atau kurang dukungan sosial bisa memperburuk kondisi emosional seseorang, sehingga lebih rentan terhadap perubahan suasana hati.

  1. Pola Tidur yang Buruk 

Kualitas tidur yang buruk bisa berperan besar dalam memicu mood swing. Kurang tidur atau tidur yang tidak nyenyak dapat menyebabkan kelelahan dan memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengelola emosi. Saat tubuh kurang istirahat, orang cenderung lebih mudah tersinggung, cemas, dan kehilangan fokus, yang semuanya bisa berkontribusi pada perubahan suasana hati yang cepat.

Jenis-jenis Mood Swing

Mood swing tidak hanya bervariasi dalam intensitas, tetapi juga dalam frekuensi dan durasi. Berikut adalah jenis-jenis mood swing yang bisa terjadi:

  1. Mood Swing Ringan 

Mood swing ringan adalah perubahan suasana hati yang terjadi sesekali dan tidak terlalu mengganggu aktivitas sehari-hari. Misalnya, merasa sedikit cemas sebelum presentasi di tempat kerja atau merasa senang setelah menerima pujian. Perubahan emosi ini biasanya berlangsung singkat dan dapat diatasi tanpa mengganggu rutinitas sehari-hari.

  1. Mood Swing Sedang 

Mood swing sedang ditandai dengan perubahan emosi yang lebih sering, meskipun tidak selalu ekstrem. Misalnya, seseorang mungkin merasa sangat bahagia di pagi hari, tetapi mengalami kecemasan atau kesedihan di sore hari tanpa alasan yang jelas. Mood swing jenis ini dapat memengaruhi interaksi sosial dan kinerja kerja, tetapi individu masih bisa mengelolanya tanpa bantuan profesional.

  1. Mood Swing Berat 

Mood swing berat adalah perubahan emosional yang lebih ekstrem dan berulang, yang sering kali memerlukan intervensi profesional untuk ditangani. Seseorang yang mengalami mood swing berat mungkin mengalami periode depresi yang dalam, diikuti oleh periode mania atau euforia yang tidak terkendali.

Perubahan dramatis ini dapat mengganggu hubungan sosial dan kehidupan sehari-hari, serta menimbulkan risiko bagi kesehatan mental dan fisik. Jika mengalami mood swing berat, sangat disarankan untuk mencari bantuan dari terapis atau profesional kesehatan mental untuk mendapatkan dukungan dan strategi yang tepat.

Dampak Mood Swing dalam Kehidupan Sehari-hari

Berikut adalah dampak negatif mood swing yang perlu kamu ketahui dikutip dari situs mindfulnessmethods.com:

  1. Dampak Negatif 

Mood swing sering kali membawa dampak yang kurang baik. Ketika suasana hati berubah-ubah, sulit untuk fokus pada tugas atau membuat keputusan yang tepat. Perasaan putus asa  dan rasa tidak berharga bisa muncul,  ini dapat memicu konflik dengan anggota keluarga, teman, dan rekan kerja, membuat hubungan menjadi tegang.

  1. Situasi Stres 

Mood swing bisa membuat seseorang kesulitan menghadapi situasi yang menekan. Kamu mungkin merasa kewalahan dan tidak mampu menangani masalah yang ada. Mood swing juga dapat memicu kecemasan dan serangan panik, yang mengganggu aktivitas sehari-hari dan mengurangi kemampuan untuk berfungsi dengan baik.

  1. Percaya Diri yang Rendah 

Mood swing dapat menurunkan rasa percaya diri. Kamu mungkin merasa tidak cukup baik atau merasa menjadi beban bagi orang lain. Hal ini bisa berujung pada isolasi sosial, di mana kamu kesulitan untuk menjalin hubungan yang sehat.

  1. Stres Kronis 

Mood swing yang berlangsung lama bisa menyebabkan stres kronis, yang berdampak pada kesehatan mental dan fisik. Stres yang berkepanjangan perlu diatasi agar tidak menimbulkan masalah yang lebih serius.

  1. Tekanan Emosional 

Mood swing dapat menciptakan tekanan emosional, sehingga sulit untuk mengatur perasaan. Kamu mungkin mengalami emosi yang sangat kuat dan sulit untuk dikendalikan, yang dapat mendorong perilaku impulsif dan keputusan yang kurang bijak.

Cara Mengatasi Mood Swing

Mood swing bisa mengganggu keseharianmu, namun dengan strategi yang tepat, kamu bisa mengatasinya. Berikut beberapa cara untuk mengatasi perubahan suasana hati, dilansir dari mindfulnessmethods.com.

  1. Kontrol Emosi dan Regulasi Diri 

Dalam mengelola emosi dan mood swing, penting untuk menyadari bahwa kamu memiliki kontrol atas bagaimana merespons perasaanmu. Kontrol emosi dan regulasi diri adalah keterampilan yang bisa dipelajari dan dilatih. Dengan mengembangkan strategi coping dan berlatih teknik regulasi emosi, kamu bisa belajar mengelola emosi dengan cara yang sehat.

  1. Strategi Coping 

Beberapa strategi coping yang efektif meliputi:

  1. Latihan pernapasan dalam
  1. Meditasi atau praktik mindfulness
  1. Olahraga atau aktivitas fisik
  1. Berbicara dengan teman atau anggota keluarga yang dipercaya
  1. Menulis di jurnal suasana hati
  1. Melakukan hobi atau aktivitas kreatif
  1. Mencari bantuan profesional dari penyedia layanan kesehatan mental
  1. Regulasi Diri Emosional 

Beberapa cara untuk meningkatkan regulasi diri emosional meliputi:

  1. Mengidentifikasi pemicu yang menyebabkan emosi yang kuat
  2. Menggunakan pembicaraan positif kepada diri sendiri untuk mengubah pikiran negatif
  3. Melakukan aktivitas yang mendukung relaksasi dan ketenangan
  1. Mengembangkan rutinitas yang mencakup perawatan diri dan aktivitas mengurangi stres
  1. Pembicaraan Positif kepada Diri Sendiri 

Mengubah cara kamu berbicara kepada diri sendiri menjadi lebih positif bisa meningkatkan suasana hati dan rasa percaya diri. Misalnya, katakanlah:

  1. “Saya mampu menghadapi situasi ini.”
  1. “Saya layak dicintai dan dihormati.”
  1. “Saya kuat dan tangguh.”

Mood swing adalah kondisi yang umum dan bisa mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Dengan memahami penyebab dan dampaknya, serta menerapkan strategi pengelolaan emosi yang efektif, kita bisa mengurangi dampak negatif dan meningkatkan kualitas hidup. Penting untuk lebih peka terhadap perubahan emosi dan tidak ragu untuk mencari dukungan saat diperlukan. Dengan cara ini, kita bisa menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih seimbang dan harmonis.