10 Jenis Ikan yang Tidak Disarankan untuk Dikonsumsi, Berbahaya Bisa Sebabkan Kanker!
- Pixabay/Bokja
Jakarta, VIVA – Sebagaimana yang diketahui bersama, ikan merupakan sumber protein yang baik dan kaya akan nutrisi penting bagi tubuh. Faktanya terdapat beberapa jenis ikan yang disarankan untuk tidak dikonsumsi karena dinilai berbahaya terhadap kesehatan.
Kandungan omega-3 pada ikan memiliki peran penting, khususnya kesehatan jantung dan otak. Salah satunya meningkatkan daya ingat dan konsentrasi. Tak hanya itu, lemak jenuh pada ikan berkontribusi menjaga kesehatan sekaligus mencegah gangguan otak, seperti demensia.
Sayangnya, saat ini kesehatan ikan terkontaminasi zat-zat kimia akibat aktivitas pertambangan, pembuangan limbah, emisi bahan bakar fosil, logam berat, hingga perilaku manusia yang acapkali membuang sampah ke sungai. Alhasil, bahan berbahaya menumpuk di dalam ikan,
Dilansir dari Dr.Axe, ikan yang sudah tercampur zat kimia tersebut menjadi ancaman nyata yang berdampak buruk terhadap tubuh manusia. Zat kimia disebut PFAS atau per- and polyfluoroalkyl substances.
Mengutip dari laman ITB, PFAS banyak digunakan dalam industri otomotif dan elektronik. Paling mudah ditemukan pada teflon. PFAS akan mengakibatkan gangguan hormon tiroid dan kanker.
Berikut jenis-jenis ikan yang sebaiknya Anda hindari karena berpotensi menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Yuk, scroll untuk tahu ulasan lengkapnya!
1. Tilapia
Talapia merupakan ikan sejenis nila dan mujair. Hasil studi Journal of the American Dietetic Association pada tahun 2008 menunjukkan untuk tidak mengonsumsi ikan talapia budidaya karena dinilai memicu peradangan.
Pasalnya, kadar asam lemak omega-3 sangat rendah. Ikan talapia hasil budidaya justru mengandung omega-6 yang bersifat inflamasi yang tinggi. Dampak jangka panjangnya adalah mengakibatkan gangguan autoimun hingga penyakit kronis seperti jantung, kanker dan diabetes.
Jika Anda masih ingin menyantap ikan talapia, disarankan memiliki ikan talapia hasil tangkapan di laut bukan hasil budidaya. Masalahnya ikan talapia liar sangat sulit untuk ditemukan.
2. Orange Roughy
Ikan orange roughy yang hidup di perairan dalam memiliki umur yang panjang, yakni hingga 150 tahun. Hal ini membuat ikan cenderung memiliki kadar merkuri tinggi dari hasil akumulasi dalam tubuhnya selama hidupnya puluhan tahun.
3. Eel
Ikan eel disebut juga sebagai belut atau ikan sidat. Belut termasuk ikan yang mudah menyerap dan menyimpan bahan kimia dan kontaminan berbahaya, seperti poliklorinasi bifenil (PCB). Belut sungai dinilai paling berbahaya bahkan hanya disarankan makan tidak lebih dari satu ekor dalam setahun.
4. Salmon Budidaya
Salmon memang terkenal sebagai jenis ikan yang tinggi kandungan omega-3. Namun, salomon yang beredar di pasaran diduga hasil budidaya sehingga rentan terkontaminasi pestisida, bakteri dan parasit.
Riset menunjukkan bahwa salmon yang dikembangbiakan lebih berpotensi terpapar PCB, polutan yang menjadi faktor risiko resistensi insulin, obesitas, kanker dan stroke. Selain itu, jenis salmon budidaya juga tinggi kandungan omega-6 yang bersifat inflamasi.
5. Hiu
Ikan hiu merupakan predator puncak yang cenderung mengakumulasi merkuri dalam tubuhnya dalam jumlah yang tinggi. Zat merkuri pada ikan hiu dapat merusak sistem saraf dan ginjal.
6. Swordfish
Ikan swordfish atau todak juga termasuk predator tingkat atas sehingga kandungan merkurinya pun terbilang tinggi. Bahkan, Environmental Defense Fund merekomendasikan kaum perempuan dan anak-anak tidak mengonsumsinya sama sekali. Sementara, laki-laki hanya diperbolehkan satu porsi dalam sebulan.
7. Tuna Sirip Biru
Ikan tuna sirip biru banyak digunakan untuk bahan restoran sebagai bahan tambahan sushi yang disebut Hon Maguro. Alasan ikan jenis ini harus Anda hindari karena termasuk ikan predator besar yang rentang mengandung merkuri tinggi.
Ikan tuna sirip biru juga dikabarkan hampir punah. Anda yang termasuk sushi holic disarankan memilih ikan cakalang.
8. Sturgeon
Ikan sturgeon beluga merupakan jenis ikan yang paling banyak dicari untuk dieksploitasi telurnya yang dikenal dengan kaviar. Ikan sturgeon dapat hidup hingga 100 tahun sehingga tingkat merkurinya terbilang tinggi.
9. Kerapu
Ikan kerapu juga dinilai memiliki kadar merkuri relatif tinggi sehingga membahayakan bagi tubuh.
10. King Mackerel
Ikan king mackerel harus Anda hindari karena hidup di perairan hangat. Sehingga dinilai mempunyai kadar merkuri yang cukup tinggi. Ikan ini sering terkontaminasi oleh ciguatera, yaitu racun alami yang dihasilkan oleh ganggang. Ciguatera dapat menyebabkan masalah pencernaan, saraf, dan jantung.