Psikiater: Bahaya Punya Pasangan Narsistik, Bebani Ekonomi hingga Potensi Terjadi KDRT
- Pixabay
Jakarta, VIVA – Masyarakat semakin sadar perihal kesehatan mental. Terbaru ramai diperbincangkan istilah NPD atau Narcissistic Personality Disorder.
NPD atau gangguan kepribadian narsistik merupakan masalah kesehatan mental di mana para pengidap menganggap dirinya lebih penting dari orang lain. Alhasi, orang di sekitarnya harus mengagumi dirinya. Tak pantas menyanjung, orang-orang justru merasa risih dengan penderita NPD.
Dalam sesi podcast di kanal Youtube Raditya Dika, dr. Elvine Gunawan, Sp.KJ mengungkap banyak pasiennya yang mengeluhkan pasangan pengidap NPD. Menurut para pasiennya, menikah dengan orang narsistik adalah sebuah mimpi buruk (nightmare).
Salah satu pasien dokter Elvine mengatakan dirinya selalu disalahkan atas perbuatan selingkuh sang suami. Istri dinilai tidak bisa membuat suasana rumah menjadi nyaman sehingga suami yang penderita NPD ini mencari kenyamanan lain di luar rumah.
"Jadi pasangannya selingkuh, selingkuh tiga kali ya Bang. Terus ketahuan lagi selingkuh yang keempat. Tau ga dia ngomongnya apa?", kata dokter Elvine.
"Kamu (istrinya) sih bikin di rumah gak nyaman," imbuh dokter Elvine menirukan jawaban pengidap NPD.
Padahal sang istri sudah mengurus banyak hal. Mulai dari memasak, menjalankan bisnis, mengurus anak, orang tua hingga mertua.
Kalau sudah terjebak di hubungan ini, dokter Elvine menyarankan baik korban maupun pengidap NPD untuk berobat. Alasannya untuk mengakui adanya kontribusi kesalahan dari masing-masing pihak sehingga terjadi perselingkuhan. Namun, jika tidak memungkinkan maka korban yang harus mengalah untuk berobat.
"Korban narsistik itu pasti berobat Bang. Pelakunya kalau gak kepepet gak akan berobat.
"Berarti pelakunya aman dong?", tanya Raditya Dika.
"Akan selalu aman. (Korban) belajar pintar kayak Kungfu Hustle jadi bagaimana men-taichi semua omongan negatif dia," imbuh dokter Elvine.
Lebih lanjut, dokter Elvine membeberkan pengidap NPD merupakan pelaku kekerasan ekonomi dalam rumah tangga. Contoh perbuatan seperti jika tidak menuruti perintah maka tidak akan diberikan uang bulanan, perhitungan kepada istri.
"Atau ada yang lucu, semua uang istrinya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sementara uang suaminya buat bikin aset atas nama dia dan keluarganya. Kurang ajar kan," cerita dokter Elvine.
"Kan tanggung jawab, ente (istri) yang menanggung dan eike (suami) yang menjawab aja," imbuh dokte Elvine dengan candaan sarkas.
Sebisa mungkin pasangan yang bertemu dengan NPD kabur saat masih pacaran. Namun yang jadi masalah kalau korban sedang bucin sehingga susah untuk melepaskan satu sama lain. Paling bahaya adalah fantasi pemikiran 'siapa tau dia berubah'.
Dokter spesialis kesehatan jiwa yang buka praktek sebagai psikiater juga mengatakan tak menutup kemungkinan pengidep NPD akan berobat. Dengan catatan sudah sangat kepepet, sudah jatuh miskin, sudah tidak punya apa-apa. Pun pada akhirnya untuk mengembalikan marwah nama baiknya.
Hal itu akan berubah jika penderita NPD sudah dapat pengganti yang lebih baik dari mantannya. Dari yang semula mengemis menjadi memberikan perkataan perpisahan bijaksana.
"Yaudahlah mungkin kita udah gak cocok lagi dan kita tidak ditakdirkan bersama. Semoga kamu bahagia dengan hidupmu yang baru dan doakan aku mendapat kebahagiaan hidupku yang baru," ujar dokter Elvine menirukan
"Terus tiba-tiba dua bulan kemudian ada undangan datang ke rumah. Dua minggu kemudian mantan pasangan NPD datang ke saya dan bilang menyesal sudah nangis-nangis di ruang praktek," timpalnya.
"Lumayan serem ya," pungkas komika itu. .