5 Tanda Negatif Media Sosial Bagi Kesehatan Mental, Salah Satunya Ada di Kamu?
- U-Report
VIVA – Menjadi pecandu media sosial yang berlebihan ternyata ada dampak negatif bagi kesehatan mental, ada 5 tandanya, apakah ada salah satu tanda di kamu?
Seperti kita ketahui, di zaman sekarang penggunaan media sosial telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Media sosial seperti Instagram, TikTok, Facebook dan sebagainya telah menjadi bagian yang kuat dalam kehidupan, melibatkan seluruh lapisan masyarakat Indonesia, dari anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga lanjut usia.
Melalui media sosial, setiap individu dapat dengan mudah mencari informasi dan tetap terhubung dengan orang lain melalui smartphone mereka.
Namun, di balik manfaatnya, penggunaan yang tidak bijaksana dari media sosial dapat berdampak negatif pada kesehatan, termasuk kesehatan mental.
Berikut 5 tanda media sosial sudah mengganggu kesehatan mental kamu yang dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes):
1. Ganggu Kualitas Tidur
Salah satu dampak negatif dari penggunaan media sosial yang tidak bijak adalah gangguan pada kualitas tidur.
Melibatkan diri dalam media sosial sebelum tidur dapat mengganggu ritme alami tubuh dan menyebabkan kesulitan tidur.
Cahaya dari layar gadget mampu meniru cahaya matahari, membuat otak tetap aktif dan mengganggu produksi hormon melatonin yang penting untuk memicu rasa kantuk.
2. Picu Hilangnya Rasa Percaya Diri
Media sosial juga dapat mempengaruhi rasa percaya diri seseorang. Melihat konten tentang kehidupan yang tampak sempurna dari orang lain dapat membuat seseorang merasa tidak memadai atau tidak berharga.
Perbandingan dengan kehidupan orang lain dapat menimbulkan keraguan diri, rasa tidak berharga, dan bahkan iri hati, yang pada akhirnya dapat menyebabkan depresi dan masalah mental lainnya.
3. Menimbulkan Kecanduan
Penggunaan media sosial yang berlebihan juga dapat menyebabkan kecanduan. Awalnya mungkin hanya untuk mengisi waktu luang atau mengatasi kebosanan, namun seiring waktu, kebiasaan ini dapat berkembang menjadi ketergantungan yang sulit diatasi.
Ketidakmampuan untuk tidak membuka media sosial dalam sehari dapat menyebabkan rasa cemas dan ketergantungan yang merugikan.
4. Memicu Cyberbullying
Tidak hanya itu, media sosial juga memberikan ruang bagi terjadinya cyberbullying. Media sosial dapat memicu perilaku berbahaya seperti penyebaran desas-desus dan penggunaan kata-kata kasar.
Akibatnya hal itu dapat menyebabkan luka emosional yang serius bagi individu yang menjadi korban.
5. Berisiko Otak Tidak Fokus
Terakhir, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mengganggu konsentrasi dan fokus serta mengurangi kemampuan daya ingat seseorang.
Terlalu sering menggunakan ponsel atau gadget dapat mengganggu kerja sistem otak yang penting untuk konsentrasi.
Selain itu, pengguna media sosial cenderung terlalu terfokus pada mendokumentasikan momen daripada benar-benar mengalaminya secara langsung.
Dengan demikian, penting bagi kita untuk menggunakan media sosial dengan bijak dan membatasi penggunaannya agar dapat menjaga kesehatan fisik dan mental.